Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bank Siapkan Penurunan Suku Bunga

Despian Nurhidayat
05/12/2020 05:05
Bank Siapkan Penurunan Suku Bunga
Perbankan siap melaksanakan penurunan suku bunga lanjutan mengikuti langkah yang telah diambil oleh otoritas moneter, Bank Indonesia (BI).(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Perbankan siap melaksanakan penurunan suku bunga lanjutan mengikuti langkah yang telah diambil oleh otoritas moneter, Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan hingga sebesar 125 basis poin (bps).

Kalangan perbankan mengaku secara berkala meninjau ulang kebijakan suku bunganya dan menyesuaikan perkembangan terkini.

Sekretaris perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan pihaknya melakukan review suku bunga dana dan kredit dengan mempertimbangkan suku bunga acuan dan suku bunga pasar, kondisi likuiditas, serta arah kebijakan pemerintah.

“Suku bunga deposito telah kami turunkan sebanyak tiga kali di tahun ini dan masih mungkin diturunkan kembali mengikuti perkembangan pasar. Kami juga telah menurunkan suku bunga dasar kredit untuk semua segmen, baik untuk korporasi, retail, maupun mikro,” jelasnya di Jakarta,kemarin.

Saat ini, lanjutnya, Bank Mandiri telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk segmen korporasi, ritel, mikro, dan konsumsi sebesar 10 hingga 600 basis poin.

“Bahkan, pada Oktober, SBDK segmen konsumer telah kami turunkan untuk ketiga kalinya dalam 12 bulan terakhir seiring penurunan biaya dana,” kata Rudi.

Per 31 Oktober 2020, merujuk pada laman Bank Mandiri, suku bunga dasar kredit korporasi 9,85%, ritel 9,8%, mikro 11,5%, KPR 10%, non-KPR 11,6%. Suku bunga deposito pada kisaran 3,26-3,5% dan 0,24-0,5% untuk valas.

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menuturkan pihaknya sejak awal tahun telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) sampai dengan 75bps.

“Ditambah lagi BRI secara proaktif memberikan penurunan suku bunga dalam rangka restrukturisasi covid-19 berkisar antara 200-400 bps untuk mendukung pemulihan usaha nasabah. Adapun untuk deposito penurunan suku bunga mencapai 175 bps,” ujar Haru.

Dia melanjutkan bahwa  transmisi untuk penurunan bunga deposito dan kredit akan disesuaikan dengan jangka waktunya. Umumnya penurunan suku bunga kredit akan sedikit lebih lambat transmisinya jika dibandingkan dengan penurunan suku bunga deposito.

“Secara umum jangka waktu kredit lebih panjang jika dibanding dengan deposito,” pungkasnya.
Kepala Ekonom Permatabank Josua Pardede memperkirakan bahwa penurunan suku bunga di industri perbankan akan cenderung terus berlanjut dalam jangka pendek.

“Sejalan dengan ekspektasi pemulih­an ekonomi yang berimplikasi pada peningkatan permintaan kredit dan risiko kredit yang termitigasi dengan baik,  penurunan suku bunga kredit pun cenderung diperkirakan akan terus berlanjut,” ungkapnya kepada Media Indonesia.

Lebih lanjut, Josua menambahkan kombinasi dari tren penurunan suku bunga acuan BI serta bauran kebijakan BI untuk mendorong ketersediaan likuiditas juga mendorong penurunan suku bunga pasar uang antar-bank (PUAB).

Tren suku bunga PUAB yang cenderung menurun mengindikasikan kondisi likuiditas perbankan yang membaik dan dapat mendorong penurunan biaya  dana sehingga bunga kredit  bisa lebih rendah lagi. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya