Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEPALA Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemnaker, Bambang Satrio Lelono mengungkapkan terdapat 10 jenis pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan setelah pandemi.
"Dari hasil survei yang dilakukan Kemnaker terdapat 10 pekerjaan yang paling dibutuhkan. Hal ini berdasarkan kebiasaan baru denga npemanfaatan teknologi yang semakin luas sehingga cara kerja harus berubah," saat launching hasil Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perluasan Kesempatan Kerja dan Implikasinya yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (24/11).
Adapun 10 pekerjaan tersebut ialah profesional penjualan, pemasaran dan humas sebanyak 18,7% perusahaan membutuhkan pekerjaan tersebut. Selanjutnya ialah pekerja penjualan sebesar 13,5%; teknisi operasi TIK dan pendukung pengguna 4,4%; pengemudi mobil, van, dan sepeda motor serta tenaga perkantoran umum masing-masing 3,8%; operator mesin stasioner 3,2%; buruh pertambangan dan konstruksi 3,1%.
Selanjutnya, pekerja instalasi dan reparasi peralatan listrik 2,8%; profesional administrasi 2,4%; dan pekerja kasar lainnya 2,3%.
Baca juga: Kabar Gembira, Kemensos Buka Kuota Tambahan BST
Bambang mengungkapkan setelah pandemi banyak perusahaan membutuhkan keterampilan teknologi untuk menunjang pekerjaan. Selai itu keterampilan fisik dan manual, keterampilan sosial dan emosional juga menjadi penting.
"Keterampilan lainnya yakni keterampilan kognitif lanjutan dan keterampilan kognitif dasar," ujar Bambang.
Secara umum pelatihan dan pendidikan berbasis teknologi merupakan keterampilan yang diingkan banyak perusahaan pada masa pandemi covid.
"Tentunya ini tidak terlepas dari pola kerja baru dengan membawa teknologi informasi. Pelatihan yang berkaitan dengan teknologi ialah digital marketing, pembuatan konten promosi di media sosial dan lainnya," pungkasnya. (OL-4)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved