Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Survei BPS: Peserta Kartu Prakerja Dapat Manfaat Positif

M. Ilham Ramadhan Avisena
23/11/2020 18:07
Survei BPS: Peserta Kartu Prakerja Dapat Manfaat Positif
Warga menunjukkan situs Kartu Prakerja.(Antara/Adeng Bustomi)

BERDASARKAN survei Badan Pusat Statistik (BPS), program Kartu Prakerja memberikan dua manfaat positif di tengah pandemi covid-19.

Peserta menilai program anyar itu dapat meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, insentif yang diperoleh bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“88,92% dari mereka yang ikut program Kartu Prakerja menyatakan bahwa program ini meningkatkan keterampilan kerja,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam diskusi virtual, Senin (23/11).

“Kemudian, uang insentif digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 81,24%. Bisa dipahami pandemi memukul seluruh lapisan masyarakat. Apalagi masyarakat lapisan bawah dampaknya jauh lebih tajam,” sambungnya.

Baca juga: Insentif Kartu Prakerja Sudah Tersalur Rp5,7 Triliun

Adapun survei menyasar 300 ribu rumah tangga yang menjadi responden Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Tercatat 88.650 orang atau 29,55% responden berusia 18 tahun ke atas mengetahui dan mendaftar program Kartu Prakerja. Kemudian, 45,19% di antaranya merupakan pengangguran.

Lalu, 66,47% responden yang menjadi penerima manfaat Kartu Prakerja memiliki status bekerja, 22% pengangguran dan 11% bukan angkatan kerja. Suhariyanto menjelaskan peserta dengan status bekerja dalam kondisi setengah menganggur dan pendapatannya berkurang selama pandemi covid-19.

“Jangan dibayangkan income mereka cukup. Karena di dalam kelompok bekerja, 36% adalah pekerja tidak penuh. Mereka bekerja, tapi jumlah kerjanya kurang dari 35 jam. Sehingga tergolong sebagai setengah pengangguran,” papar Suhariyanto.

Baca juga: BI: Generasi Milenial Jadi Kekuatan Baru Ekonomi

Mayoritas responden sudah menggunakan uang insentif untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ada yang memilih menabung insentif tersebut, yakni 33,31%. Selanjutnya, 23,47% responden menggunakan uang insentif sebagai modal usaha. Sekitar 11.23% untuk membayar utang dan 4,76% menggunakannya untuk keperluan lain.

Meski Kartu Prakerja kerap menuai kritik, lanjut dia, ada fakta berbeda dilihat dari sudut pandang penerima manfaat. Menurut Suhariyanto, program Kartu Prakerja merupakan semi bantuan sosial yang penting dilanjutkan saat pandemi.

“Tentu banyak kritik dan saran mengenai pelaksanaan Kartu Prakerja. Itu sah saja untuk dijadikan masukan. Paling penting coba dipahami dari kacamata penerima. Seringkali kacamata dari penerima itu kalah dengan kacamata dari pihak lain,” tandasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya