Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pandemi Jadi Katalisator Peningkatan Penggunaan Dompet Digital

Ghani Nurcahyadi
05/11/2020 00:07
Pandemi Jadi Katalisator Peningkatan Penggunaan Dompet Digital
Penggunaan dompet digital(MI/Palce Amalo)

PANDEMI Covid-19 yang memaksa warga lebih banyak beraktivitas dari rumah, membuat transaksi secara digital ikut meningkat. Hal itu sekaligus membuat masyarakat Indonesia semakin akrab dengan penggunaan e-wallet atau dompet digital sebagai alat pembayaran terpercaya selama pandemi.

Survei yang dilakukan perusahaan riset pasar, Ipsos untuk Asia Tenggara bahkan menunjukkan, pada September lalu terjadi peningkatan 44 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment.

"Sejak dua tahun lalu, Ipsos sudah melihat adanya tren penggunaan aplikasi e-wallet atau dompet digital di Indonesia. Hal ini selaras dengan Ipsos Marketing Summit “Indonesia Next Cashless Society” yang kami adakan pada bulan Januari 2020," kata Managing Director Ipsos in Indonesia Soeprapto Tan, rabu (4/10).

Survei Ipsos Indonesia pada 16-23 Oktober terhadap 1.000 responden menunjukkan, ShopeePay menjadi dompet digital paling sering digunakan selama Oktober dengan 34 persen.Di urutan kedua, terdapat Ovo 28 persen, GoPay 17 persen, Dana 14 persen, dan Link Aja 7 persen.

Dari sisi penetrasi dalam tiga bulan belakangan, data Ipsos mengungkap bahwa ShopeePay berada di urutan pertama dengan 48 persen dari total pengguna dompet digital di Indonesia, disusul Ovo (46 persen dari total), GoPay (35 persen dari total), kemudian Dana (26 persen dari total) dan LinkAja (16 persen dari total).

Berdasarkan nilai transaksi, ShopeePay mencatatkan transaksi tertinggi dalam tiga bulan yakni 29 persen dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia, diikuti oleh OVO (27 persen dari total), kemudian GoPay (22 persen dari total), Dana (14 persen dari total), serta LinkAja (7 persen).

Baca juga : Podcast Berpotensi Pulihkan Perekonomian Nasional

Dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yakni 32 persen dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul oleh OVO (25 persen), GoPay (21 persen), DANA (14 persen), dan LinkAja (8 persen).

Indikator penilaian yang dilakukan dalam survei Ipsos Indonesia itu ialah kemudahan penggunaan, kemudahan isi ulang saldo (top up), kecepatan pembaruan data (real time), dan program promo.

“Berdasarkan data, terlihat jelas bahwa ShopeePay memiliki nilai rekomendasi tertinggi, disusul Ovo. ShopeePay dan Ovo adalah dua merek dompet digital yang paling direkomendasikan oleh pengguna, baik kepada teman, kerabat, maupun keluarga," kata Andi Sukma, Group SL Leader for Customer Experience, Channel Performance, and Observer, Ipsos in Indonesia.

Adapun pada jenis penggunaan dompet digital ShopeePay lebih banyak digunakan untuk pembayaran e-commerce, GoPay lebih banyak digunakan untuk belanja di toko dan belanja di restoran melalui aplikasi transportasi online, serta transaksi aplikasi transportasi online itu sendiri.

Untuk Ovo, pengguna lebih sering menggunakan untuk belanja di restoran secara langsung, dan Dana lebih sering digunakan untuk belanja di mall secara langsung, membayar tagihan, dan belanja di toko secara langsung. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya