Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan masyarakat hingga akhir Desember 2020 dalam kondisi aman dan terkendali. Ketersediaan tersebut dijamin pemerintah meskipun di tengah pandemi covid-19 dan ancaman kekeringan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dari Agustus hingga Desember digunakan program musim tanam (TM) 2. Pihaknya mempersiapkan 5,6 juta hektare lahan yang siap ditanam padi.
"Musim tanam 2 ini program Kementan yakni melakukan percepatan penanaman dan mengejar air yang tersisa," kata Syahrul saat webinar Dialog Indonesia Bicara bertajuk Pangan Untuk Semua yang diadakan Media Indonesia, Selasa (3/11).
Awalnya, lahan yang dipersiapkan sebanyak 7,4 juta hektare. Tapi, karena ada ancaman kekeringan dan peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO), kurang lebih ada 5,6 juta hektare yang masih dapat memiliki air.
Setelah melihat hasil survei secara manual maupun dengan pencitraan satelit yang ada, kondisi lahan 5,6 juta hektare tersebut bisa ditanam lebih banyak karena ternyata yang tersedia 5,8 juta hektare. "Insya Allah bisa menghasilkan 12-15 juta ton beras ditambah 7 juta ton beras yang tersisa (dari TM 1). Beras yang tersisa sekitar 22 juta ton sampai Desember 2020," ungkapnya.
Politikus Partai NasDem tersebut mengungkapkan kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia sampai Desember sebesar 14-15 juta ton. Karenanya, akan terjadi carry over yang terjadi pada 6-7 juta memasuki 2021.
Selain itu, 11 komoditas strategis lain akan terus dijaga oleh Kementan. Sebut saja beras, jagung, bawang merah, bawang putih, daging sapi, gula, telur, minyak goreng, cabai besar, cabai rawit, dan daging ayam.
"Dari 11 komoditas strategis tersebut, tiga di antaranya masih mengandalkan impor karena memang tidak tersedia seperti bawang putih yang tumbuh di negara subtropis," jelasnya.
Selanjutnya, daging sapi masih kurang sehingga harus impor karena ketersediaan yang dibutuhkan mencapai 200-300 ribu ton per tahun. Begitu pun gula industri masih impor cukup besar.
"Tetapi dari 11 komoditas yang ada, persiapan yang ada selama 1 tahun ini, neraca yang dibuat perkiraan, termasuk terpaksa impor, insya Allah hingga Desember 2020 sudah dihitung terkendali dengan ketersediaan yang cukup," pungkasnya. (OL-14)
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
RENCANA penguatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Rusia di sektor minyak kelapa sawit (CPO), pupuk, dan daging dinilai menjanjikan.
UNTUK mendorong percepatan terwujudnya ketahanan pangan nasional, Presiden Prabowo Subianto mengerahkan segala kemampuan di Kabinet Merah Putih (KMP) dengan berbagai inovasi.
Lebah merupakan salah satu agen biologis terpenting dalam ekosistem pertanian, karena perannya sebagai penyerbuk utama bagi berbagai tanaman budi daya.
Presiden Prabowo Subianto terus menggalakkan program ketahanan pangan agar Indonesia tak bergantung pada negara lain.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved