Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Kementan Pastikan Pangan Tersedia hingga Akhir 2020

M Iqbal Al Machmudi
03/11/2020 16:20
Kementan Pastikan Pangan Tersedia hingga Akhir 2020
.(DOK Istimewa)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan masyarakat hingga akhir Desember 2020 dalam kondisi aman dan terkendali. Ketersediaan tersebut dijamin pemerintah meskipun di tengah pandemi covid-19 dan ancaman kekeringan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dari Agustus hingga Desember digunakan program musim tanam (TM) 2. Pihaknya mempersiapkan 5,6 juta hektare lahan yang siap ditanam padi.

"Musim tanam 2 ini program Kementan yakni melakukan percepatan penanaman dan mengejar air yang tersisa," kata Syahrul saat webinar Dialog Indonesia Bicara bertajuk Pangan Untuk Semua yang diadakan Media Indonesia, Selasa (3/11).

Awalnya, lahan yang dipersiapkan sebanyak 7,4 juta hektare. Tapi, karena ada ancaman kekeringan dan peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO), kurang lebih ada 5,6 juta hektare yang masih dapat memiliki air. 

Setelah melihat hasil survei secara manual maupun dengan pencitraan satelit yang ada, kondisi lahan 5,6 juta hektare tersebut bisa ditanam lebih banyak karena ternyata yang tersedia 5,8 juta hektare. "Insya Allah bisa menghasilkan 12-15 juta ton beras ditambah 7 juta ton beras yang tersisa (dari TM 1). Beras yang tersisa sekitar 22 juta ton sampai Desember 2020," ungkapnya.

Politikus Partai NasDem tersebut mengungkapkan kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia sampai Desember sebesar 14-15 juta ton. Karenanya, akan terjadi carry over yang terjadi pada 6-7 juta memasuki 2021.

Selain itu, 11 komoditas strategis lain akan terus dijaga oleh Kementan. Sebut saja beras, jagung, bawang merah, bawang putih, daging sapi, gula, telur, minyak goreng, cabai besar, cabai rawit, dan daging ayam.

"Dari 11 komoditas strategis tersebut, tiga di antaranya masih mengandalkan impor karena memang tidak tersedia seperti bawang putih yang tumbuh di negara subtropis," jelasnya.

Selanjutnya, daging sapi masih kurang sehingga harus impor karena ketersediaan yang dibutuhkan mencapai 200-300 ribu ton per tahun. Begitu pun gula industri masih impor cukup besar.

"Tetapi dari 11 komoditas yang ada, persiapan yang ada selama 1 tahun ini, neraca yang dibuat perkiraan, termasuk terpaksa impor, insya Allah hingga Desember 2020 sudah dihitung terkendali dengan ketersediaan yang cukup," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik