Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PEMERINTAH berencana membentuk holding BUMN sektor kesehatan. Langkah itu menyusul holding BUMN farmasi yang dibentuk pada Februari lalu.
Nantinya, jaringan holding BUMN kesehatan merupakan penggabungan holding BUMN farmasi dengan holding rumah sakit.
"BUMN farmasi akan diperluas jadi holding BUMN di sektor kesehatan. Ada BUMN farmasi dan BUMN layanan kesehatan, seperti Pertamedika, Krakatau Medika dan rumah sakit lain yang menjadi afiliasi," jelas Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara dalam diskusi virtual, Kamis (15/10).
Dia mengungkapkan dibutuhkan proses panjang untuk membentuk suatu holding. Mulai dari persiapan perusahaan, hingga stakeholder yang harus dijajaki.
Baca juga: CEPI Percayakan Bio Farma untuk Produksi Vaksin Covid-19
Aditya berharap holding BUMN sektor kesehatan bisa memperkuat industri farmasi nasional. Dalam upaya pengembangan BUMN di sektor farmasi, pemerintah memiliki beberapa kerangka.
Seperti, aspek ekonomi dan sosial, inovasi modal bisnis, pengembangan investasi dan pengembangan talenta.
"Diharapkan industri farmasi nasional bisa lebih kuat dan mandiri. Lalu ketersedian produk meningkat, serta inovasi penyediaan produk semakin beragam," tutur Aditya.(OL-11)
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen.
Sektor kesehatan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan hadirnya teknologi pemindai PET/CT Biograph Vision Quadra di RS EMC Grha Kedoya.
Dorongan untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik kembali digaungkan melalui ajang AIA Vitality Live 2025.
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
RiskesdasĀ 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved