Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PENAIKAN harga rokok yang dipicu oleh rencana pemerintah untuk menaikkan cukai industri hasil tembakau (IHT) serta harga jual eceran rokok tidak menjamin penurunan prevalensi merokok.
“Satu bukti penelitian, 43% jika harga rokok naik, akan memilih beralih ke produk lain, sedangkan sebanyak 57% tidak beralih produk rokok sehingga harga yang berubah tidak berpengaruh terhadap perubahan konsumsi rokok usia dini,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Sulami Bahar, di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut Sulami mengatakan industri rokok keberadaannya sudah sangat tertekan akibat kenaikan cukai, kenaikan HJE, rencana revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012, hingga rencana ekstensifi kasi cukai, terlebih kondisi perekonomian saat ini sedang sulit karena pandemi covid-19.
“Jangan sampai pemerintah mengambinghitamkan industri rokok karena hal ini. Industri rokok ialah salah satu sektor padat karya yang menghindari rasionalisasi buruh rokok dan memberikan kontribusi yang nyata, tetapi tidak diberikan proteksi yang baik oleh pemerintah,” kata Sulami.
Lebih lanjut Sulami mengatakan pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam menekan prevalensi atau kebiasaan merokok, terutama pada anak di Tanah Air yang semakin meningkat.
“Kami mendukung pemerintah untuk menurunkan prevalensi merokok anak. Kami pun dari industri rokok sebenarnya juga tidak menghendaki adanya kenaikan prevalensi merokok anak karena kita sudah mengikuti peraturan pemerintah,” ujar Sulami dalam pernyataannya di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi merokok pada anak dan remaja meningkat dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% pada 2018. Angka itu jauh dari target RPJMN 2015-2019 yang menargetkan perokok anak turun hingga 5,4% pada 2019.
Menurut Sulami, faktor dominan penyebab rokok usia dini disebabkan ada anggota keluarga yang juga merokok, pendidikan, lingkungan sosial, teman sekolah dan kondisi psikologis, dan faktor lainnya.
Ia menuturkan upaya edukasi dan sosialisasi tentang pengaruh merokok di usia dini merupakan tanggung jawab berbagai pihak. (Ant/E-3)
Industri pengolahan tembakau anjlok hingga -3,77% yoy—berbanding terbalik dengan pertumbuhan 7,63% pada periode yang sama tahun lalu. Cukai rokok
Peningkatan cukai rokok masih dibutuhkan untuk menurunkan prevalensi perokok, terutama pada remaja.
Jusrianto berpandangan, industri kretek nasional telah menunjukkan peran penting terhadap perekonomian Indonesia.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Irma Suryani mengusulkan agar pembiayaan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) didanai oleh cukai rokok.
HJE rokok 2025 diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97 Tahun 2024 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun Atau Klobot dan Tembakau Iris.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia hingga Oktober 2024 masih terjaga dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved