Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
BANK Indonesia terus mendorong pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi covid-19. Serangkaian kebijakan terus dikeluarkan BI guna mendukung pulihnya perekonomian ke tingkat sebelum krisis melanda.
Guna mendukung likuditas perbankan, BI telah melakukan kebijakan quantitative easing. Hingga 15 September 2020, sekitar Rp662,1 triliun keluar mengucur ke perbankan. "Kondisi likuiditas lebih dari cukup sehingga terus mendorong penurunan suku bunga dan kondusif bagi pembiayaan perekonomian," kata Gubernur BI Perry Warjiyo seusai mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) periode September 2020 di Jakarta, kemarin.
Penambahan likuiditas kepada perbankan itu di antaranya melalui penurunan giro wajib minimum (GWM) sekitar Rp155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp491,3 triliun.
Gubernur BI menambahkan rendahnya suku bunga acuan yang saat ini dipertahankan sebesar 4% berkontribusi menurunkan suku bunga deposito pada Agustus 2020 dari 5,63% pada Juli menjadi 5,49%.
Selain itu, juga menurunkan bunga kredit modal kerja dari 9,47% pada Juli 2020 menjadi 9,44% pada Agustus 2020.
BI juga memperpanjang pemberian insentif berupa pelonggaran giro wajib minimum rupiah sebesar 50 basis poin bagi perbankan yang menyalurkan kredit UMKM, ekspor-impor, dan kredit non-UMKM sektor prioritas hingga 30 Juni 2021. Peraturan itu sebelumnya berlaku mulai 1 April 2020 hingga 31 Desember 2020.
BI juga melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.
Selain itu, guna melanjutkan perluasan akseptasi QRIS dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi dan pengembangan UMKM, BI juga memperpanjang kebijakan merchant discount rate (MDR) sebesar nol persen untuk usaha mikro (Umi) dari 30 September 2020 menjadi sampai 31 Desember 2020.
"Koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Secara keseluruhan, BI juga telah merealisasikan pembelian surat berharga negara sebesar Rp191,49 triliun. Pembelian itu dilakukan sebagai bentuk dukungan dan berbagi beban dengan pemerintah dalam menanggung biaya program pemulihan ekonomi.
Rupiah menguat
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin sore, menguat seusai suku bunga acuan BI yang tetap di level 4%. Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07% menjadi Rp14.833 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.843 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, menilai BI masih nyaman dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini alias berpandangan positif sehingga tidak melakukan pelonggaran lagi untuk sementara. "Mungkin ini membantu menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Adapun kemarin, indeks harga saham gabungan masih melanjutkan koreksinya sebesar 0,4% sehingga bertengger di level 5.038,4. "Pelemahan IHSG didorong oleh sektor basic-industry (-1,59%) dan finance (0,78%). IHSG ditutup melemah setelah The Fed dan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan dan mengindikasikan belum akan ada perbaikan ekonomi dalam waktu dekat," ujar analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper.
Terdapat 149 saham menguat, 269 saham melemah, dan 155 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,67 triliun dari 10,22 miliar lembar saham yang diperdagangkan. (Try/Ant/E-1)
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Berlangsung selama tiga hari, Kamis-Minggu (21-24/8), transaksi berhasil menembus pasar Internasional. Total transaksi mencapai Rp1,4 miliar.
Karena SRBI yang beredar berkurang, otomatis dana di pasar uang dan perbankan menjadi lebih banyak tersedia atau longgar.
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rabu (20/8), memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter.
PENURUNAN suku bunga kredit perbankan tercatat masih berjalan lambat setelah suku bunga acuan (BI-Rate) dipangkas sebesar 100 basis poin (bps) sejak September 2024.
Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia jadi Referensi Negara ASEAN
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Indonesia dinilai memiliki posisi yang relatif lebih baik dalam menghadapi gelombang tarif baru dari AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Per kuartal II 2025 yang lalu, konsumsi swasta dan pemerintah menyumbang 62,53% terhadap PDB, sementara investasi menyumbang 27,83%.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved