Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bidik Pilar Utama Pangan Nasional, Brebes Launching 4 Kostratani

Mediaindonesia.com
10/9/2020 10:00
Bidik Pilar Utama Pangan Nasional, Brebes Launching 4 Kostratani
(DOK KEMENTAN)

Formulasi ampuh peningkatan produksi pertanian melalui Kostratani langsung direspon Brebes. Demi mewujudkan status sebagai pilar utama pangan nasional juga ekspor, Brebes langsung melaunching 4 kostratani. Keseriusan itu pun semakin menebal karena launchingnya dilakukan langsung oleh Bupati Brebes, Rabu (9/9).

"Kehadiran Kostratani di Brebes sangat luar biasa. Kami tentu menyambutnya dengan gembira. Sebab, Kostratani akan memberikan banyak manfaat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian. Melalui Kostratani, Brebes akan menjadi lumbung pangan nasional dan mengisi slot ekspor untuk beragam komoditi," ungkap  Bupati Brebes Idza Priyanti, Rabu (9/9).

Launching Kostratani di Brebes dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (9/9). Aktivasi Kostrataninya menyasar 4 Balai Pelatihan Pertanian (BPP). Sebut saja, BPP Bulakamba, Ketanggungan, Banjarharjo, dan Losari. Keempat BPP tersebut menjadi sentra produksi padi, bawang, dan komoditas unggulan lainnya.

Baca Juga: Kementan Perkuat Peran Kostratani Sebagai Pembangunan Pertanian

"Kami memiliki target besar di sektor pertanian. Untuk itu, kami memohon dukungan penuh dari Kementan. Agar produksi pertanian terus meningkat di Brebes, seperti padi dan palawija lainnya. Untuk mengoptimalkan akselerasinya, kostratani langsung gulirkan serentak pada hari ini (Rabu, 9/9) di 4 BPP sekaligus. Kini mereka bisa action langsung untuk mendorong semua potensi," tegas Idza.

Menjadi percontohan penerapan Kostratani di Brebes, keempat BPP tersebut memang sangat produktif. Untuk BPP Model Kostratani Bulukamba misalnya, mampu menghasilkan produksi bawang merah sebesar 15 Ton per Hektar. Untuk BPP Model Kostratani Losari memiliki slot produksi bawang merah sekitar 13 ton per hektare.

Dari produksi kompetitif bawang merah, Brebes selalu mengalami surplus tiap tahunnya. Rata-rata produksi surplusnya mencapai 300 ribu ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebesar 100 ribu ton didorong memenuhi kuota ekspor. Selain bawang, rapor positif dibukukan produksi padi dengan surplus rata-rata 135 ribu ton per tahun.

Baca Juga: BPPSDMP Kementan Perkuat Peran Kostratani

"Dengan digulirkannya Kostratani di Brebes, kami siap berkolaborasi bersama Kementan untuk terus mendorong produktivitas pertanian. Sebab, pertanian menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat secara umum. Kami juga tahu kalau pertanian tidak terpengaruh oleh krisis, seperti pandemi Covid-19. Pertanian di Brebes tetap eksis," kata Idza lagi.

Menyambut gayung Kostratani, Brebes pun menyiapkan beragam treatment khusus. Pemerintah Kabupaten Brebes akan terus mendorong penyediaan sarana prasarana dan irigasi. Semakin akselerasi, sarana prasarana dikembangkan dengan basis teknologi. Beragam program pelatihan juga diberikan dengan sasaran petani, petani milenial, dan penyuluh. Diperkuatnya petani milenial sebagai bagian dari regenerasi sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Kementan Canangkan Strategi Pembangunan Pertanian di Kostratani

"Potensi dan sikap stakeholder pertanian di Brebes sangat luar biasa. Mereka kompetitif dan memiliki komitmen kuat untuk terus maju. Dengan sinergi positif seperti ini, target besar Brebes di sektor pertanian akan cepat tercapai," terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, transformasi BPP menjadi BPP Kostratani akan dilakukan secara bertahap.

"Targetnya, transformasi BPP menjadi Kostratani akan selesai secara keseluruhan pada tahun 2021. Kita harapkan fungsi-fungsi BPP dijalankan lebih maksimal dengan transformasi ini," katanya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya