Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memaparkan penyebab terhambatnya pertumbuhan investasi di Indonesia, salah satunya disebakan karena korupsi yang masih ringgi.
"Indeks persepsi korupsi Indonesia masih cukup tinggi yakni berada di urutan 85 dari 180 negara," kata Bahlil saat konferensi pers RUU Cipta Kerja secara viertual, Selasa (8/9).
Faktor lainnya yakni inefisiensi perekonomian Indonesia yang ditunjukkan dari rasio efisiensi investasi atau Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia mencapai 6,6. Angka tersebut masih terlalu tinggi dan belum cukup efisien dibandingkan negara tetangga seperti Thailand 4,4; Malaysia 4,5; Vietnam 4,6; dan Filipina 3,7.
"Jika izin investasi dari pengusaha ditahan, lalu harus kompromi pengusaha pun terpaksa cari cara dan pasti banyak caranya. Nah ini yang harus dihentikan karena akan membuat ICOR tidak terlalu positif," ujar Bahlil.
Sehingga yang perlu dilakukan yakni efisiensi regulasi. Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker) dinilai bisa mengatasi korupsi terkait izin yang ada di daerah.
Bahlil menyebutkan korupsi terkait izin kerap kali terjadi di daerah dan sudah bukan rahasia lagi. Sehingga membuat pengusaha mencari cara lain seperti lobi-lobi atau kompromi agar izin bisa keluar.
"Sehingga membuat investasi terhambat karena arogansi sektoral," ucapnya.
Bahlil menjelaskan dalam RUU Ciptaker izin lokasi investasi diberikan kepada daerah setelah dari diberikan waktu oleh Presiden. Jika daerah tidak kunjung memberikan izin maka akan ditarik ke pusat.
"Setelah dari Pusat maka kan dikembalikan ke daerah, kementerian, atau lembaga disertai dengan norma standar NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria)," ungkap mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tersebut.
Selain itu, yang menghambat investasi masuk yakni kinerja logistik Indonesia masih tertinggal dari negara lain. Peringkat Logistic Perfomance Index (LPI) Indonesia ada di urutan 46, sementara Malaysia 41, Vietnam 39, Thailand 32, dan Singapura urutan 7.
"Adapun indikator yang memperlihatkan Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga yakni berupa upah minimum, kenaikan upah, tarif listrik, regulasi, tenaga kerja, dan tanah kita kalah saing disitu" pungkasnya. (OL-4)
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Wamen Investasi Todotua Pasaribu kunjungi Tiongkok untuk jajaki kerja sama kemaritiman. Zhenghui Group rencanakan investasi tahap awal USD100 juta di Sulawesi Barat.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengapresiasi kolaborasi antara PT Sat Nusapersada dengan Lenovo Indonesia.
Pengurusan izin usaha di Tanah Air masih membutuhkan waktu hingga 65 hari. Berbeda jauh dengan negara-negara maju dalam memproses izin bisnis.
Kepala BKPM RosanPerkasa Roeslani menuturkan dalam waktu dekat Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan diresmikan.
BKPM aktif menjemput bola investasi imbas perang tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kami juga mendorong BTS dan TCI untuk menarik lebih banyak investor yang menjadi offtaker produk mereka, sehingga tercipta ekosistem industri timah yang berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved