Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menaikkan Daya Saing Nelayan Indonesia di Era Digital

Mediaindonesia.com
03/9/2020 20:40
Menaikkan Daya Saing Nelayan Indonesia di Era Digital
Kemenko Marves menggandeng BUMN Perikanan, bank dan starup fishOn untuk memasarkan hasil tangkapan nelayan RI.(Istimewa)

UNTUK meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia, terlebih di era digital. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves) menggandeng BUMN Perikanan, perbankkan dan fishOn, sebuah startup pemberdayaan nelayan pesisir konsisten untuk membantu mengatasi permasalahan nelayan di Indonesia.

Pada 2019, fishOn melalui program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang bertujuan meningkatkan kedaulatan ekonomi nelayan Indonesia membantu para nelayan menyelesaikan permasalahan di hulu, mulai dari penangkapan ikan sampai dengan proses pelelangan ikan secara online (e-auction) melalui dukungan teknologi 4.0. berupa aplikasi fishOn.

Melalui aplikasi fishOn para nelayan mengatakan bahwa pekerjaan mereka menjadi jauh lebih mudah, karena melalui aplikasi fishOn dapat memberikan keberadaan ikan sehingga memudahkan para nelayan melakukan penangkapan ikan.

Permasalahan yang kemudian dihadapi oleh para nelayan saat ini adalah di hilir yakni terkait dengan fungsi penyerapan atau penjualan ikan. Dalam membantu para nelayan mengatasi permasalahan ini,  fishOn telah menggandeng kemitraan dengan Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dan juga Agen 46 BNI untuk memaksimalkan fungsi penyerapan ikan hasil tangkapan nelayan melalui produk Sahabat Gemarikan.id.

Sahabat Gemarikan.id merupakan perpanjangan tangan untuk membantu para nelayan
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang berfokus pada  pendistribusian dan pemasaran ikan, agar kemudian masyarakat dengan mudah  dan murah mendapatkan ikan.

“Dalam hal ini Perum Perindo akan menjadi off taker/standby buyer nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang saat ini sudah ada di Sukabumi dan Natuna untuk kemudian memproses, menyimpan serta mendistribusi ke outlet Sahabat Gemarikan.id. Saat ini telah terdaftar 40 outlet Sahabat Gemarikan.id di Jabodetabek.” ujar Fajar Widisasono, CEO fishOn, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/9).

Selain Perum Perindo, pemerintah juga berkerjasama dengan BNI dan fishOn. fishOn adalah startup berbasis teknologi yang memfokuskan diri pada pemberian akses modal untuk nelayan, informasi posisi melalui android dan platform lelang ikan online yang mendorong demokratisasi harga di tingkat nelayan. Bukan hanyaitu, Kemenko Marves juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang mana mereka telah berkomitmen untuk membina dan membantu koperasi nelayan yang telah terbentuk di beberapa desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Dr Safri Burhanuddin DEA mengatakan, melalui Sahabat Gemarikan.id ini setidaknya ada 5 manfaat yang dapat diperoleh. Pertama, sebagai solusi baru pagi para korban PHK dan ata umasyarakat yang tidak dapat bekerja keluar rumah akibat pandemi, mereka dapat bergabung menjadi outlet atau stock point dengan bantuan KUR Bank BNI mereka langsung mendapat permodalan dan penghasilan dari keuntungan berjualan.

Kedua, masyarakat dapat menikmati produk laut dengan harga yang lebih murah dan tanpa ongkosk irim yang mahal, manfaat ketiga tentunya bagi nelayan, mereka tidak perlu lagi khawatir hasil produksinya tidak terserap lagi oleh pasar.

Keempat, untuk meningkatkan indeks konsumsi ikan, yang ditargetkan naik menjadi 70 kg/orang/kapita hingga tahun 2024. Kelima, mendorong BUMN khususnya bidang perikanan yaitu Perum Perindo dan penyaluran kredit usaha rakyat melalui Bank BNI.

“Melalui Sahabat Gemarikan.id serta kemitraan yang dijalin dengan Perum Perindo sebagai offtaker ikan guna menjamin ketersediaan ikan, besar harapan fishOn dapat membantu memulihkan perekonomian nasional melalui sektor UMKM” ungkap Fajar Widisasono. (OL-13)

Baca Juga: Serapan Produk Minim, Pengusaha Enggan Ambil Kredit



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya