Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Hasil Tangkapan Nelayan Selat Malaka Menurun, Harga Ikan di Aceh Bertahan Tinggi

Amiruddin Abdullah Reubee
18/8/2025 10:13
Hasil Tangkapan Nelayan Selat Malaka Menurun, Harga Ikan di Aceh Bertahan Tinggi
Aktivitas pedagang ikan di pasar Ikan Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

HARGA berbagai jenis ikan di Provinsi Aceh sudah sekitar dua bulan terakhir bertahan tinggi. Hal itu karena hasil tangkapan nelayan di perairan Selat Malaka berkurang dari biasanya.

Amatan Media Indonesia, di Pasar Ikan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie pada Minggu (17/8), misalnya harga ikan tongkol dari biasanya Rp25.000 per kilogram (kg), sejak dua bulan terakhir naik menjadi Rp30.000 hingga Rp35.000/kg. Lalu ikan dencis dari biasanya Rp20.000/kg, sekarang naik menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000/kg.

Berikutnya harga ikan kembung dari Rp25.000/kg, kini menjadi Rp35.000/kg. Kemudian ikan bandeng dari Rp25.000/kg, sekarang menjadi Rp30.000 hingga Rp35.000/kg. Hal yang sama juga terjadi pada udang windu ukuran besar, dari sebelumnya Rp90.000/kg, sejak dua bulan terakhir naik menjadi Rp120.000/kg.

Kemudian harga udang windu ukarang sedangsedang, dari Rp50.000/kg, kini naik menjadi Rp60.000/kg.

"Semua jenis ikan mahal. Modal beli grosir saja tinggi, jadi harga eceran juga harus disesuaikan. Kalau tidak hati-hati takut rugi tidak kembali modal," tutur Muslim, pedagang ikan di Kota Sigli, Pidie, Aceh.

Kenaikan harga yang terjadi dalam periode lama ini sangat terasa oleh ibu rumah tangga dan pemilik warung makan. Mereka harus menaikkan modal biaya belanja perhari.

"Ini sangat ironis, modal yang dikeluarkan semakin besar, sedangkan untungan belum tentu berubah," tutur Ikhwan penjual nasi di Sigli. (MR/E-4) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya