Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ditopang Bisnis Kargo, Premi KSK Insurance Tetap Tumbuh

Iam/E-3
28/8/2020 05:15
Ditopang Bisnis Kargo, Premi KSK Insurance Tetap Tumbuh
PT KSK Insurance Indonesia saat bayar klaim korban banjir 25% di muka.(Dok. MI)

PT KSK Insurance Indonesia mencatatkan peningkatan premi selama kuartal II 2020 jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pendapatan premi pada kuartal II 2019 tercatat sebesar Rp73 miliar dan kemudian naik 8,8% menjadi Rp80,2 miliar pada 2020 dan selama year on year (yoy) 2020 mengalami pertumbuhan 23,6%.

“Jadi, walau ada covid-19, secara pencapaian masih unggul 23,6% dari 2019,” kata President Director KSK Insurance Sharifuddin bin Abdul Wahab kepada Media Indonesia, Rabu (26/8).

Sharifuddin mengatakan, meski pencapaian tersebut hanya 80% dari target, jumlah itu tetap naik bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Di sisi lain, KSK Insurance mencatat dalam masa diberla­kukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yaitu April-Juni 2020, pendapatan premi kendaraan bermotor turun 16%.

“Hal ini adalah imbas dari nasabah yang tidak memperpanjang polis kendaraan karena minimalnya pemakaian kendaraan akibat pembatasan sosial. Meski begitu, secara yoy premi kendaraan bermotor relatif sama jika dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Sharifuddin.

Selain itu, Sharifuddin menyebutkan klaim nasabah juga turun selama PSBB lantaran masyarakat membatasi aktivitas mereka.

“Klaim nasabah ketika pandemi tergolong rendah sebab banyak masyarakat tidak keluar rumah untuk beraktivitas dan banyak toko atau workshop tutup,” tegas Sharifuddin.

Dalam tiga bulan, yakni April-Juni, klaim nasabah menurun hingga 30%-40% karena aktivitas kendaraan juga masih sedikit. Namun, setelah pelonggaran PSBB, klaim nasabah mulai meningkat karena masyarakat banyak yang kembali menggunakan motor atau kendaraan.

“Untuk renewal asuransi juga mengalami perubahan. Seperti asuransi hotel menurun karena tidak ada bisnisnya yang jalan atau rendahnya tingkat okupasi hotel. Selain itu, pabrik juga melakukan pemberhentian asuransi karena banyak yang tidak jalan bisnisnya,” ucapnya.

Sharifuddin mengatakan sebagian besar pabrik lebih mengutamakan kepentingan karyawan dan pembelian bahan baku. Asuransi menjadi pi­lihan terakhir.

Director of Finance Suharjo Lumbanraja mengungkapkan peningkatan signifikan terjadi di bisnis kargo, yakni pada kuartal II 2020 mencapai 92% dari Rp2,6 miliar pada 2019 menjadi Rp5,1 miliar pada ta­hun ini.

“Untuk bisnis kargo dari Januari-Juni 2020 jika dibanding­kan dengan tahun lalu meningkat hingga 65%. Namun, saat ini bisnis tersebut belum menjadi porsi terbesar. Tetapi dilihat dari peningkatan pengiriman makanan sehingga KSK Insurance dapat meningkatkan produksi 65%,” ungkap Suharjo. (Iam/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik