Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BERDASARKAN data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan pembiayaan telah melakukan restrukturisasi kredit terhadap 4,18 juta nasabah.
Restrukturisasi ini dengan total outstanding pokok sebesar Rp 124,3 triliun dan bunga sebesar Rp 31,73 triliun.
“Kontrak (nasabah) yang disetujui permohonan restrukturisasi mencapai 4,18 juta,” ujar Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank II B OJK, Bambang W. Budiawan, dalam diskusi virtual, Rabu (12/8).
Baca juga: OJK Bakal Perpanjang Masa Restrukturisasi Kredit
Adapun terkait kontrak yang belum disetujui perusahaan pembiayaan untuk restrukturisasi kredit sebanyak 285 ribu nasabah. Itu dengan total outstanding pokok sebesar Rp 9,75 triliun dan bunga sebesar Rp 2,40 triliun.
“Namun, kontrak yang permohonannya tidak sesuai dengan kriteria sebanyak 285.405 kontrak, dengan total outstanding sebesar Rp 9,75 triliun dan bunganya Rp 2,40 triliun,” imbuh Bambang.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menyebut 4,18 juta nasabah yang mendapat restrukturisasi kredit juga menerima berbagai keringanan. Seperti, debitur hanya membayar bunga, membayar sebagian cicilan, hingga libur cicilan pokok dan bunga.
Baca juga: Realisasi Dana Pemulihan Ekonomi Baru Rp151,2 Triliun
“Yang sudah kami restruktusisasi ini nilainya sangat besar. Terdiri dari kredit UMKM dan non- UMKM. Namun, sebagian besar adalah UMKM dan pekerja informal. Kami pun tetap melakukan verifikasi atas permohonan yang masuk,” jelas Suwandi.
Dalam proses restrukturisasi, pihaknya mewanti-wanti perlu dilakukan dengan hati-hati. Itu dengan mempertimbangkan beberapa hal penting. Berdasarkan data OJK per Mei 2020, perusahaan pembiayaan memiliki 23,3 juta kontrak debitur.
Baca juga: Realisasi Subsidi Bunga KUR Masih Rendah, Menkeu: Ada Persoalan
“Kemampuan dan kekuatan perusahaan pembiayaan perlu dijaga. Sehingga restrukturisasi yang diberikan memiliki dampak lebih luas bagi perekonomian nasional,” katanya.
Per Mei 2020, sumber pendanaan industri ini bersumber dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri, serta surat berharga sebesar Rp 342,87 triliun. Perusahaan juga perlu membayar gaji kepada sekitar 195.926 pegawai.
"Ini PR bersama bagaimana mereka bisa bertahan di tengah pandemi covid-19. Di tengah masa sulit, image perusahaan pembiayaan harus dijaga, antara lain tidak melakukan lay-off pegawai," tandas Suwandi.(OL-11)
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
Seknas Fitra menyoroti laporan keuangan kuartal I 2025 PT Telkom Indonesia yang mengalami penurunan dari Rp37,4 triliun menjadi Rp36,6 triliun pada kuartal pertama 2025.
BTN siapkan restrukturisasi KPR bagi wartawan di tengah krisis industri media. Program rumah subsidi diluncurkan untuk 1.000 unit, berpeluang naik jadi 3.000.
Peningkatan kompetensi pegawai juga menjadi bagian dari strategi bisnis yang dijalankan.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat keringanan pembayaran utang senilai Rp26,3 triliun melalui kesepakatan restrukturisasi utang bersama kreditur.
Polis para nasabah tersebut pun telah dialihkan polisnya kepada PT Asuransi Jiwa IFG (IFG). Namun, masih terdapat 0,3% pemegang polis Jiwasraya yang menolak skema restrukturisasi.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Sentosa mengungkapkan sebanyak 99,7% nasabah Jiwasraya telah menyetujui skema restrukturisasi polis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved