Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PEMERINTAH Kabupaten Sikka akan menggandeng dua daerah yakni Kabupaten Ende dan Flores Timur untuk menjalin kerja sama menggarap potensi perikanan yang ada di pantai selatan. Demikian disampaikan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo saat mengikuti acara adat pengukuhan Mosalaki Puti Teka Sukalumba di Desa Mbuliwaralau Utara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Bupati Sikka yang biasa disapa Robby Idong bahwa potensi perikanan pelagis di wilayah Flores terdapat 385.000 ton per tahun untuk penangkapan lestari. "Kita akan melakukan pendekatan dengan dua yakni Kabupaten Ende dan Flores Timur untuk bersama-sama garap ikan. Untuk awalnya kita akan bangun pendekatan dengan Ende untuk jalin kerjasama pengelolaan perikanan. Rencananya bulan September, Pemkab Sikka akan ke Ende selanjutnya ke kabupaten lain lagi. Kita ingin kelola ikan bersama untuk kesejahteraan masyarakat Flores," papar Robby Idong dihadapan Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi dan juga Bupati Ende, Djafar Achmad, Selasa, (11/8).
Ia mengaku kelemahannya kita di Flores itu terdapat sedikit sekali nelayan tulen yang melakukan penangkapan ikan di laut. Untuk Sikka sendiri itu ada sekitar 5.085 rumah tangga nelayan. Sementara itu, Kabupaten Ende dan Flotim belum mencapai dua ribuan rumah tangga nelayan.
"Kita di Flores itu belum mampu menggarap perikanan mencapai sampai 30.000 ton ikan per tahun. Masih tersisa 350.000 ton ikan per tahun. Jadi kalau kita garap semua,saya pastikan masyarakat kita akan sejahtera," tandas Robby Idong, Selasa (7/8).
Robby Idong mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bahwa Sikka akan menjalin kerja sama dengan Kabupaten Ende dan Flotim agar bersama-sama menggarap potensi perikanan.
Selain kerja sama di bidang perikanan, kata Robby Idong pihaknya berencana bersama dengan kabupaten lain untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan mendirikan SMK perikanan menangkap, sehingga bisa memperbanyak nelayan tulen yang menjadi kekurangan kita selama ini.
"Bangun SMK Perikanan tangkap jangan di wilayah pantai. Tetapi kita akan bangun di daerah pedesaan. Tujuannya, agar lebih banyak jumlah nelayan. Kalau jago didarat kita semua bisa. Tetapi harus ingat, nenek moyang kita memang orang pelaut. Kedepan nanti Flores tidak lagi miskin, kalau kita serius garap potensi perikanan," pungkas Robby Idong. (OL-12)
Luhut apresiasi atas keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS),
MGM Bosco Logistics meresmikan fasilitas cold storage guna memperkuat infrastruktur logistik dan memastikan kualitas produk perikanan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, guna memperkuat sektor kelautan, perikanan, dan mitigasi bencana kemaritima
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved