Tumbuh Negatif, Indonesia Masih Relatif Lebih Baik

Andhika Prasetyo
05/8/2020 14:10
Tumbuh Negatif, Indonesia Masih Relatif Lebih Baik
Pertumbuhan ekonomi(Ilustrasi)

INDONESIA mencatat pertumbuhan ekonomi -5,32% pada kuartal kedua. Hal tersebut sedianya tidak mengherankan karena sudah diprediksi berbagai kalangan termasuk pemerintah.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengungkapkan pertumbuhan negatif tidak hanya dialami Indonesia tetapi juga juga banyak negara di dunia. Posisi Indonesia pun diklaim relatif masih lebih baik.

"Walaupun terkontraksi, kita relatif masih lebih minimum dibandingkan yang dihadapi negara lain, termasuk negara mintra dagang utama. Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan Singapura itu juga minus," ujar Arif kepada wartawan, Rabu (5/8).

Baca juga : Ekonomi Kontraksi, Sektor Pertanian Masih Tumbuh Positif

Penurunan pertumbuhan yang tidak terlalu curam, sambung dia, terjadi karena pemerintah sudah menyiapkan strategi counter clynical seperti bantuan sosial dan program padat karya yang telah dimulai beberapa bulan ke belakang.

Dengan pemberian stimulus kepada masyarakat dan pelaku usaha yang masih terus berjalan, ia berharap pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini bisa kembali terangkat.

"Perhatian presiden itu ada di sisi permintaan. Permintaan yang bagus akan menggerakan sisi suplai. Ketika suplai tumbuh, rating job jadi lebih besar dan bisa menggerakkan ekonomi. Jadi ini kuncinya ada di konsumsi. Itu yang kita sasar," jelasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya