Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ada Libur Idul Adha, Okupansi Hotel Tidak Naik Signifikan

Hilda Julaika
02/8/2020 18:15
Ada Libur Idul Adha, Okupansi Hotel Tidak Naik Signifikan
Dengan menggunakan alat pelindung diri, karyawan hotel membersihkan tempat bersantai.(Antara/Nyoman Hendra)

PERSATUAN Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyatakan tidak ada kenaikan signifikan pada okupansi hotel selama libur Idul Adha.

Bahkan, libur panjang pada akhir pekan belum memicu pemulihan di sektor perhotelan. Sebab sifatnya cenderung sementara.

“Yang meningkat itu hanya di daerah tertentu saja. Artinya, agak susah kalau kita bilang sudah ada pemulihan, karena sifatnya temporary,” jelas Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani, saat dihubungi, Minggu (2/8).

Baca juga: Luhut: Pemulihan Sektor Pariwisata Butuh Waktu 10 Bulan

Adapun okupansi hotel yang mengalami kenaikan terjadi di Bandung sebesar 35% dan Garut 35%. Daerah lain seperti Yogyakarta naik 10%, Solo sebesar 15% dan Pekalongan 30%. Namun, Hariyadi menilai kenaikan okupansi itu masih rendah.

“Sedikit peningkatan itu di Bandung, Garut dan Palembang. Kalau Bandung dalam situasi seperti ini, termasuk tinggi. Karena hotel di Bandung kamarnya banyak. Mereka rata-rata check-in Kamis sore dan check-out di Sabtu,” papar Hariyadi.

Lebih lanjut, dia menilai ada dua faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat okupansi hotel. Pertama, daya beli masyarakat belum pulih. Kedua, kekhawatiran masyarakat terhadap covid-19 masih tinggi.

Baca juga: Gugus Tugas Diminta Awasi Ketat Kesiapan Industri Pariwisata

“Menariknya, acara pernikahan sudah mulai dilakukan di hotel. Menurut saya memang ini bertahap. Tidak bisa langsung. Ada proses penyesuaian aktivitas masyarakat,” imbuhnya.

Pada semester II 2020, PHRI memprediksi kinerja sektor perhotelan akan lebih baik. Terutama, hotel di daerah destinasi wisata pada akhir pekan. Namun hotel di perkotaan agak sulit lantaran masih ada pembatasan ketat.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya