Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Menkeu Minta Mahasiswa STAN Ikut Berkontribusi DI Masa Pendemi

Despian Nurhidayat
18/7/2020 18:45
Menkeu Minta Mahasiswa STAN Ikut Berkontribusi DI Masa Pendemi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(Antara/Akbar Nugroho Gumay)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dapat berkontribusi dalam memulihkan bidang ekonomi, sosial, dan kesehatan yang terdampak pandemi covid-19.

Sri Mulyani menyatakan kontribusi tersebut dapat berupa memberikan pengertian kepada masyarakat Indonesia untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga kasus positif covid-19 dapat ditekan.

”Saya ingin mahasiswa PKN STANA memberi pengertian mengenai bahaya COVID-19. Jadi lah orang-orang yang bisa memberi pengertian dan pelita saat suasana redup. Pemahaman pada kesehatan,” katanya dalam video conference, Sabtu (18/7).

Sri Mulyani menuturkan pandemi ini juga merupakan tantangan bagi PKN STAN sebagai institusi yang menghasilkan para calon pengelola keuangan negara.

Ia menegaskan calon pengelola keuangan negara harus siap dalam kondisi ketidakpastian yang terjadi secara tiba-tiba yang memerlukan penanganan cepat termasuk dalam mengubah APBN 2020.

“Ini tantangan luar biasa. APBN 2020 pada Oktober tahun lalu dirancang dengan tidak ada covid-19 namun dampaknya luar biasa sehingga kita mengubah APBN,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga : Ditjen Pajak Perpanjang Stimulus Pajak hingga Desember 2020

Ia melanjutkan, respon cepat untuk menangani pandemi sangat dibutuhkan karena dampak yang ditimbulkan begitu banyak mulai dari terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga negara kehilangan pendapatan karena perpajakan tertekan.

Tak hanya itu, tantangan juga datang dalam mengelola APBN yang harus tetap akuntabel dan transparan di tengah masa krisis pendemi dengan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan aparat penegak hukum.

“Itu kami lakukan dalam suasana emergency. Banyak kemungkinan terjadi dan hal-hal antara kecepatan, keakuratan, akuntabilitas jadi tantangan tidak mudah,” tegasnya.

Ia pun mengingatkan bahwa mahasiswa PKN STAN perlu belajar dari masa krisis saat ini yaitu instrumen keuangan negara harus hadir dan bermanfaat untuk membantu memperbaiki situasi tidak pasti.

“Kita tidak bisa menyerah. Instrumen keuangan negara harus hadir membantu situasi yang genting, sulit, dan luar biasa,” pungkas Sri Mulyani. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya