Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
BANK Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2020 tumbuh 4,8% secara tahunan dan menyentuh angka US$404,7 miliar.
ULN Indonesia terdiri atas ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar US$194,9 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$209,9 miliar.
“Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan ULN berdenominasi rupiah,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dilansir dari keterangan resmi, kemarin.
Apabila dirinci, ULN pemerintah meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah pada akhir Mei 2020 tercatat sebesar US$ 192,1 miliar atau tumbuh 3,1% (yoy).
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi arus modal masuk pada pasar surat berharga negara (SBN) seiring dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan tingginya daya tarik aset keuangan domestik, serta terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia.
“Sentimen positif ini membawa pengaruh pada turunnya tingkat imbal hasil SBN sehingga biaya utang pemerintah dapat ditekan. Pengelolaan ULN pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas yang saat ini dititikberatkan pada upaya penanganan wabah covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” sambungnya.
Sektor prioritas tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,4% dari total ULN pemerintah), sektor konstruksi (16,4%), sektor jasa pendidikan (16,3%), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,6%), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6%).
Sementara itu, ULN swasta dikatakan meningkat didorong ULN perusahaan bukan lembaga keuangan.
ULN swasta pada akhir Mei 2020 tumbuh sebesar 6,6% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,4% (yoy).
Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,3% dari total ULN swasta, merupakan sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pertambangan dan penggalian, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), serta sektor industri pengolahan.
BI menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir Mei 2020 36,6%, meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya 36,2%. (Des/E-1)
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 sebesar US$431,5 miliar atau sekitar Rp7.042 triliun.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
KOMISI XI DPR RI memandang positif penilaian yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings terhadap kredit Indonesia pengakuan atas kemampuan menjaga stabilitas makroekonomi.
EFISIENSI anggaran yang dilakukan, terutama untuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora kelabakan.
Strategi pelepasan aset memungkinkan pengembangan proyek baru, pengurangan utang, dan peningkatan modal usaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved