80% Masyarakat Anggap Indonesia di Ambang Resesi Ekonomi

Hilda Julaika
14/7/2020 17:03
80% Masyarakat Anggap Indonesia di Ambang Resesi Ekonomi
Perajin menyelesaikan pembuatan batik di industri rumahan. Pelaku UMKM sangat terdampak covid-19.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

DIREKTUR Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyampaikan sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap saat ini Indonesia tengah berada di ambang resesi atau kesulitan ekonomi. Sebanyak 80% responden meyakini situasi pandemi covid-19 ini akan mendorong Indonesia pada masa resesi karena tekanan ekonomi.

"Sekitar 80% warga percaya bahwa Indonesia saat ini berada di ambang krisis dan resesi." Ujar Deni saat memaparkan hasil survei, Selasa (14/7).

Lebih lanjut dipaparkan, sebanyak 81% warga menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara 71% masyarakat merasa kondisi ekonomi skala rumah tangganya saat ini lebih buruk dibanding sebelum pandemi covid-19 terjadi.

"Lebih jauh lagi, 87% warga menilai jumlah PHK sekarang lebih banyak dibanding tahun lalu."imbuhnya.

Baca juga: Singapura Resesi, Pengamat: Karena Tergantung Ekspor

Namun Deni menyampaikan masih terdapat optimistisme dari masyarakat bahwa perekonomian Indonesia akan membaik di tahun depan. Masyarakat yang optimistis menilai ekonomi nasional tahun depan lebih baik mencapai sekitar 47%. Sementara yang menilai akan lebih buruk atau tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik mencapai 39%.

“Angka 47% ini merupakan peningkatan yang optimistis dari masyarakat dibanding survei sebelumnya yang hanya 27%,” imbuhnya.

Menurut Dirut SMRC Sirojudin Abas alasan optimism masyarakat muncul salah satunya dari langkah pemerintah yang diketahui untuk mendorong perekonomian berjalan adalah desakan kepada DPR untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja.

Adapun hasil survei sikap publik terhada RUU Cipta Lapangan Kerja menunjukkan sebanyak 52% mendukung langkah Presiden Joko Widodo untuk mengesahkan RUU ini . Sementara itu, yang tidak mendukung hanya 37% dan yang tidak memilih apapun sebanyak 11%. Namun, angka ini dari 26% masyarakat yang mengetahui adanya draf RUU Cipta Lapangan Kerja. Angka ini memang masih terhitung sangat rendah. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya