Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Menkop Dorong Pemulihan Ekonomi Sektor Koperasi dan UKM, Lancar

Hilda Julaika
05/7/2020 15:32
Menkop Dorong Pemulihan Ekonomi Sektor Koperasi dan UKM, Lancar
MenKop UKM Teten Masduki.(DOK KEMENKOM UKM)

Penyerapan program pemulihan ekonomi sektor koperasi dan UKM harus berjalan lancar. Program itu adalah relaksasi pembiayaan, penghapusan pajak bagi UMKM serta dana untuk membantu modal kerja UMKM. Demikian diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki.

"Kita hari ini fokus untuk memastikan program pemulihan ekonomi itu berjalan. Pertama relaksasi pembiayaan, kedua penghapusan pajak untuk UMKM dan ketiga dana untuk membantu modal kerja UMKM penerapannya berjalan. Itu kenapa saya ingin keliling," ujar Teten dalam keterangan resminya, Minggu (5/7).

Salah satunya dengan memberikan restrukturasi pembiayaan kepada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitul Malwa Tamwil Bina Ummat Sejahtera (KSPPS BMT BUS) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Untuk itu, pihaknya berharap BMT BUS bisa 'naik kelas' menjadi lembaga koperasi yang besar.

Baca Juga: Menkop UKM Atur Strategi Cetak Koperasi Sejajar dengan Korporasi

"Sehingga pemerintah sangat terbantu menyalurkan pembiayaan untuk UMKM yang lebih mudah dan lebih murah. Dan kita tahu UMKM yang meminjam koperasi ada pembinaan. Bagaimana literasi keuangannya dan memgembangkan usahanya. Jadi pemerintah kalo memperkuat BMT BUS ini sama saja dengan memperkuat kelembagaan keuangan masyarakat. Dan kita butuh itu," kata Teten.

Pihaknya pun berharap BMT BUS bisa mengembangkan UMKM di sektor pertanian dan kelautan. Menurutnya, pertanian dan kelautan masih dikuasai 96% UMKM. Sehingga dinilai memiliki potensi besar untuk digarap secara maksimal.

"Di sini kan daerah pesisir dan daerah pertanian. Jadi kalau UMKM masuk ke sektor unggulan seperti kelautan. Kenapa unggul, bahan bakunya lengkap, tidak ada impor. Termasuk mengolah hasil pertanian. Sehingga kesejahteraan petani bisa kebantu. Ada nilai value added-nya. Koperasinya bisa menjadi opteker produk petani itu," tambahnya.

Baca Juga: Menkop UKM Ungkap Omnibus Law Untungkan Koperasi dan UMKM

Bahkan kata Teten, di negara-negara maju, petani bisa menjadi anggota di 3 koperasi sekaligus, yaitu koperasi pertanian, koperasi simpan pinjam, dan koperasi pengolahan. "Kita harapkan begitu. Makanya seperti di negara negara maju, petani bisa masuk di 3 anggota koperasi, misalnya koperasi pertaniannya. Untuk membiayai dia jadi anggota simpan pinjamnya. Hasil pertanian ada hasil pengolahannya. Dia ikut di koperasi pengolahan. Jadi petani ini bisa mendapatkan keuntungan di 3 koperasi. Yaitulah konsep dari anggota ke anggota," tegasnya. (Hld/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya