Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
BANK Dunia per 1 Juli 2020 telah menaikkan status Indonesia dari negara berpendapatan menengah ke bawah menjadi berpendapatan menengah ke atas. Hal itu disebut hasil kerja keras masyarakat dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Pus- pasari menjelaskan kenaikan status tersebut juga merupakan bukti atas ketahanan ekonomi Indonesia dan kesinambungan pertumbuhan yang selalu terjaga dalam beberapa tahun terakhir.
“Selain itu, pemerintah terus mendorong serangkaian kebijakan reformasi struktural yang difokuskan pada peningkatan daya saing perekonomian, terutama aspek modal manusia dan produktivitas, kapasitas dan kapabilitas industri untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit transaksi berjalan, dan pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata,” terang Rahayu dalam keterangan resmi, kemarin.
Peningkatan status itu juga dinilai akan memperkuat kepercayaan serta persepsi investor, mitra dagang, mitra bilateral, dan mitra pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia.
Kenaikan status diberikan setelah berdasarkan penilaian Bank Dunia terkini, gross national income (GNI) per kapita Indonesia di 2019 naik dari US$3.840 menjadi US$4.050. Klasifikasinya ialah negara berpendapatan rendah dengan GNI per kapita US$1.035, menengah ke bawah US$1.036-US$4.045, menengah ke atas US$4.046-US$12.535, dan negara berpendapatan tinggi dengan GNI per kapita US$12.535.
“Klasifikasi kategori ini biasa digunakan secara internal oleh Bank Dunia, tapi dirujuk juga secara luas oleh lembaga dan organisasi internasional dalam petunjuk operasional,” ujar Rahayu.
Kenaikan status tersebut juga merupakan tahapan strategis dan landasan kukuh menuju target Indonesia Maju Tahun 2045.
Pemerintah, kata Rahayu, berupaya membuat kebijakan yang dapat memperkuat SDM melalui pendidikan, program kesehatan dan perlindungan sosial, membangun infrastruktur yang layak, memperkaya inovasi dan teknologi, memperbaiki kualitas layanan, meningkatkan efisiensi proses bisnis, serta menjaga APBN yang sehat.
Jadi indikator
Pengamat ekonomi Piter Abdullah menegaskan, naiknya peringkat Indonesia dalam kategori pendapatan menengah atas versi Bank Dunia hanya sebatas kenaikan pendapatan per kapita sehingga tidak mengubah apa-apa dan bahkan tidak berdampak pada perekonomian Tanah Air.
“Meski begitu, harus kita syukuri karena itu menjadi indikator adanya perbaikan di perekonomian kita. Itu juga bisa dijadikan sanggahan atas tudingan bahwa reformasi yang dilaksanakan oleh pemerintah tidak berdampak positif,” ungkapnya.
Piter menegaskan kenaikan peringkat itu harus menjadi pemacu bagi pemerintah untuk lebih baik lagi. Tantangan ini tentunya lebih berat di tengah pandemi covid-19 yang memangkas pertumbuhan perekonomian. (Des/X-11)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved