Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kembangkan Kedelai, Petani Gunungkidul Terapkan Turiman Jale

Mediaindonesia.com
22/6/2020 14:19
 Kembangkan Kedelai, Petani Gunungkidul Terapkan Turiman Jale
Demplot percontohan Turiman Jale atau tumpangsari tanaman jagung dan kedelai di Semanu, Daerah Istimewa Yogyakarta.(Ist/Kementan)

PARTISIPASI masyarakat Gunungkidul cukup tinggi dalam upaya memajukan pertanian di Bumi Handayani. Wilayah Kapanewon Semanu berhasil merealisasikan keinginan petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) untuk mempelajari teknologi baru berupa pelaksanaan demplot percontohan Turiman Jale atau tumpangsari tanaman jagung dan kedelai.

Kelompok Tani Karya Dewasa, Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIU) yang diketuai Harjo Suwito melaksanakan panen demplot Turiman Jale. 

Dalam kegiatan panen tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Semanu, Bambang Wisnu Broto dan jajaran, Kapanewon Semanu yang diwakili Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Semanu, Ulu Ulu Desa Ngeposari mewakili Lurah Desa Ngeposari, para penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Semanu.

Heni Fahmiati, petugas penyuluh lapangan Desa Semanu, melaporkan bahwa luas demplot Turiman Jale seluas 2.500 m persegi ditanami jagung hibrida dan kedelai Grobogan dengan teknologi Turiman Jale sebagai sarana belajar poktan untuk pengenalan teknologi baru.

Jagung hibrida dihitung setara jagung monokultur namun diatur jarak tanamnya sehingga ada lajur/lorong untuk pertanaman kedele. 

“Hasil ubinan kedelai didapat 1 ton perhektar wose, sedang jagung diperkirakan 6,7 ton per hektare pipil kering,” kata Heni dalam kegiatan panen demplot Turiman Jale, Senin (22/6/2020).

Budiyono, Kepala Seksi Program Penyuluhan, menjelaskan bahwa di Kapanewon Semanu ada enam titik lokasi demplot Turiman Jale yang didanai program PIWK. Salah satunya di Semuluh Ngeposari Semanu.

“Pola tanam tumpangsari di Gunungkidul sebenarnya sudah biasa, namun yang perlu dibenahi adalah tata tanam dalam lorong lorong yang beraturan sehingga produksi tanaman bisa optimal,” ujar Budiyono. 

“Hasil demplot di Semuluh dapat menjadi sarana belajar para petani untuk pengembangan Turiman Jale di masyarakat sekitar,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Semanu, Bambang Wisnu Broto berharap pola Turiman Jale dapat berkembang di masyarakat karena memberikan pendapatan yang lebih jika dibanding dengan penanaman secara monokultur.

Apabila petani menanam jagung secara monokultur hanya akan mendapat pendapatan dari hasil jagung saja sebesar Rp 22,7 juta dari hasil 6,7 ton jagung pipil dan harga Rp 3.400 per kg. Namun dengan tambahan kedelai dalam tumpangsari akan mendapatkan tambahan Rp 8 juta,dari hasil 1 ton kedelai wose seharga Rp 8.000 per kg.

“Total pendapatan petani dari jagung, kedelai dan tebon jagung sekitar Rp 34 juta per hektarenya dengan model Turiman Jale. Selain itu pola Turiman Jale akan mendongkrak luas tanam kedele se kabupaten apabila petani mau menerapkannya,” jelas Broto.

Untuk diketahui, saat ini petani kedelai di wilayah Gunungkidul telah berhasil panen kedelai seluas 3.104 ha pada musim tanam kedua. Diperkirakan produksi kedelai dengan produktivitas rata rata 1,2 ton per hektare dicapai produksi musim tanam kedua sebesar 3.724 ton kedelai wose.

Jika dihitung dengan panen kedelai musim pertama mencapai 617 ton wose, maka sampai dengan subround 2 didapat hasil produksi kedelai total kumulatif 4.341 ton.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi mengatakan Kementan bersama pemerintah daerah (pemda) serta para mitra terus berupaya dalam menjaga stok pangan dalam negeri sehingga ia berharap masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan pasokan pangan dalam negeri.

Sesuai dengan arahan Mentan SYL, ketersediaan, distribusi dan harga pangan selama pandemi Covid-19 harus aman termasuk kedelai, karena kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein utama bagi masyarakat.

"Hal ini juga menjadi arahan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi bahwa Kementan akan berusaha menjamin ketersediaan bahan pangan pokok dan mengupayakan kelancaran distribusi pangan yang terjangkau sampai dengan konsumen," tegasnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya