Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Pembuat Kebijakan Perlu Strategi Shifting

Media Indonesia
16/6/2020 07:10
Pembuat Kebijakan Perlu Strategi Shifting
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel berbicara saat diskusi Webinar.(MI/SUMARYANTO BRONTO )

PANDEMI covid-19 tidak hanya melahirkan tantangan baru, tapi juga sekaligus peluang baru dalam kegiatan ekonomi dan dunia usaha. Kondisi tersebut menuntut adanya pola baru dalam pendekatan kebijakan di berbagai sektor ekonomi, baik dalam tataran kebijakan (pemerintah) maupun dunia usaha. Tentunya dengan mengutamakan kepentingan nasional atau national interest.

National interest harus menjadi kata kunci bagi semua pihak agar berbagai tantangan dan peluang yang muncul akibat pandemi covid-19 ini bisa menjadi momentum besar menuju negara industri maju, berpenghasilan, dan daya tahan tinggi menghadapi krisis,” kata Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel, dalam webinar yang diselenggarakan InCore-Tax Maksi Trisakti, akhir pekan lalu.

Menurut Rachmat, mau tidak mau, pengambil kebijakan, baik di pemerintah maupun di perusahaan, harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang sudah dan akan terjadi dengan cara berpikir kreatif dan berani melakukan pola shifting kerja baru. Pandemi covid-19 telah menimbulkan perubahan yang sangat besar, bahkan bisa dikatakan revolusi dalam dinamika ekonomi.

Cara pandang konsumen terhadap produk dan perdagangan telah berubah drastis. Pandemi juga membuat pelaku industri harus menata ulang supply chain atau rantai pasok. Pasalnya, tuntutan harga jual kian kompetitif dan sistem transaksi pembayaran dituntut semakin ideal.

Ketika menghadapi situasi saat ini dan ke depan, menurut Rachmat, pengambil kebijakan, baik di tataran eksekutif, legislatif, maupun dunia usaha, dituntut melakukan shifting dengan tepat agar perekonomian nasional bisa bertahan untuk terus berkembang.

“Ini memang tidak mudah, namun berbagai tantangan dan peluang yang lahir pascapandemi ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Optimisme harus dibangun karena pemerintah bersama pihak terkait, termasuk Bank Indonesia dan lembaga legislative, telah memberikan dukungan maksimal mengatasi krisis. Ditambah lagi dengan supporting teknologi digital yang masif,” katanya.

Melalui strategi shifting, diharapkan pelaku usaha dan perekonomian nasional segera bangkit dari depresi ekonomi dalam skala domestik, regional, ataupun global. Pelaku usaha semakin cepat beradaptasi terhadap masalah baru yang belum pernah terjadi selama ini.

Bagi dunia usaha, lanjut Rachmat, melakukan shifting bukan hal yang baru, terutama pascarevolusi perkembangan teknologi informasi dan menguatnya peran artificial intelligence. (RO/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya