Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

BI: ULN April 2020 Mencapai US$400,2 Miliar

Despian Nurhidayat
15/6/2020 12:17
BI: ULN April 2020 Mencapai US$400,2 Miliar
BI baru saja merilis Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang dinyatakan terkendali dengan struktur yang sehat pada akhir April 2020.(MI/SUSANTO)

BANK Indonesia (BI) baru saja merilis Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang dinyatakan terkendali dengan struktur yang sehat pada akhir April 2020. 

ULN Indonesia pada akhir April 2020 tercatat sebesar US$400,2 miliar, terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) sebesar US$192,4 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$207,8 miliar.

Meskipun sehat dan terkendali, BI menyatakan bahwa ULN Indonesia tersebut tumbuh 2,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2020 sebesar 0,6% (yoy).

"Hal itu disebabkan oleh peningkatan ULN publik di tengah perlambatan pertumbuhan ULN swasta," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko melalui keterangan resmi, Senin (15/6).

Selain itu, diketahui bahwa ULN Pemerintah juga meningkat, setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi. Posisi ULN pemerintah pada akhir April 2020 tercatat sebesar US$189,7 miliar atau tumbuh 1,6% (yoy), berbalik dari kondisi bulan sebelumnya yang terkontraksi 3,6% (yoy).

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh arus modal masuk pada Surat Berharga Negara (SBN), dan penerbitan Global Bonds Pemerintah sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan pembiayaan, termasuk dalam rangka penanganan wabah covid-19.

"Pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas yang saat ini dititikberatkan pada upaya penanganan wabah covid-19 dan stimulus ekonomi," sambungnya.

Sektor prioritas tersebut dikatakan mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,3% dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,4%), sektor jasa pendidikan (16,2%), sektor jasa keuangan dan asuransi (12,8%), dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,6%).

Baca juga: Dibuka Naik 0,61%, IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat

Sementara itu, tren perlambatan ULN swasta juga dikatakan masih berlanjut. ULN swasta pada akhir April 2020 tumbuh sebesar 4,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,7% (yoy).

"Perkembangan ini disebabkan oleh makin dalamnya kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan di tengah stabilnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan," ujar Onny.

Pada akhir April 2020, ULN lembaga keuangan terkontraksi 4,8% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya 2,4% (yoy). Sementara itu, ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sedikit meningkat dari 7,0% (yoy) pada Maret 2020 menjadi 7,3% (yoy) pada April 2020.

Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,4% dari total ULN swasta adalah sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin (LGA), sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan.

Dengan hasil ini, struktur ULN Indonesia bisa dikatakan tetap sehat, dengan didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir April 2020 sebesar 36,5%, sedikit meningkat dibandingkan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 34,6%. Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 88,9% dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya