Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Industri Sawit bakal Lebih Cepat Pulih

Media Indonesia
11/6/2020 09:25
Industri Sawit bakal Lebih Cepat Pulih
Pengamat ekonomi Fadhil Hasan(Dok. Pribadi)

SEMUA sektor industri terdampak pandemi covid-19. Namun, industri sawit diyakini bakal lebih cepat pulih jika dibandingkan dengan industri lain.

“Industri sawit lebih cepat pulih jika dibandingkan dengan industri lain. Industri sawit paling siap mengambil manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang diprediksi pulih di 2021 saat covid-19 mereda. Industri lain memerlukan waktu,” kata pengamat ekonomi Fadhil Hasan dalam silaturahim virtual Asian Agri dengan media massa, kemarin.

Ia mengungkapkan data-data industri sawit secara nasional. Ekspor CPO Januari-April 2020 menurun 12% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Namun, nilai ekspornya meningkat 9%. Konsumsi dalam negeri Januari-April 2020 juga lebih tinggi 6% jika dibandingkan dengan Januari-April 2019.

Lalu, produksi CPO April 2020 lebih tinggi 12% jika dibandingkan dengan Maret 2020. Ekspor CPO April 2020 turun 10% jika dibandingkan dengan Maret 2020.

Namun, pada Mei tanda-tanda perbaikan kinerja industri sawit nasional mulai terlihat bila dilihat dari angka ekspor CPO. “Secara nasional ekspor CPO pada April 2020 memang menurun, tetapi meningkat pada Mei 2020,” kata Fadhil.

Berdasarkan skenario Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, industri atau perkebunan sawit berada dalam tahap pertama penerapan kenormalan baru, bersama industri pertambangan. Asian Agri telah siap memasuki tahap kenormalan baru tersebut.

“Industri sawit, baik yang di perkebunan maupun offi ce, tetap beroperasi ketika penerapan PSBB dengan protokol kesehatan sesuai kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Jadi kita siap memasuki kenormalan baru,” kata Sustainability and Stakeholder Relations Director Asian Agri, Bernard A Riedo, dalam kesempatan sama. Bernard mengakui ada penurunan ekspor Asian Agri ke negara- negara tujuan ekspor akibat pandemi covid-19.

Akan tetapi, lanjut Bernard, mulai Mei ekspor mengalami peningkatan. “Tiongkok sudah membuka lockdown, jadi mulai bisa kita tingkatkan kembali ekspor,” katanya.

Asian Agri juga terus berupaya mencari peluang pasar untuk meningkatkan ekspor. “Kita tetap cari peluang untuk diversifikasi pasar ekspor yang punya nilai tambah,” tandasnya. (RO/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya