Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Naik 

Antara
03/6/2020 08:06
Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Naik 
Harga minyak melonjak pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah harapan produsen minyak setuju pemotongan produksi.(AFP)

HARGA minyak melonjak pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah harapan bahwa produsen minyak mentah setuju memperpanjang pemotongan produksi selama pertemuan melalui konferensi video pada pekan ini, serta ketika sejumlah negara dan negara bagian AS mulai melonggarkan penguncian virus korona.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik US$1,37 atau 3,9% menjadi US$36,81 per barel di New York Mercantile Exchange. Penyelesaian tertinggi untuk kontrak bulan depan sejak 6 Maret, menurut Dow Jones Market Data.

Sementara itu, acuan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik US$1,25 atau 3,3% menjadi ditutup pada US$39,57 per barel di London ICE Futures Exchange. Kedua acuan minyak mendekati level tertinggi tiga minggu.

"Ada antisipasi bahwa OPEC+ akan setuju untuk memperpanjang level mereka saat ini selama dua bulan lagi, dan pada saat yang sama, pasar mengantisipasi bahwa pembukaan kembali ekonomi di seluruh dunia akan meningkatkan permintaan serta akan membuat kita dalam posisi sedemikian rupa sehingga, pada Agustus, pasar minyak akan seimbang," kata Andy Lipow, presiden konsultan Lipow Oil Associates.

Baca juga: Harapan Pemulihan Ekonomi Tekan Nilai Tukar Yen

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan lainnya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan produksi mereka sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), atau sekitar 10% dari produksi global, menjadi Juli atau Agustus, pada sebuah pertemuan yang diharapkan akan digelar pada Kamis (4/6).

Di bawah rencana awal OPEC+, pemotongan itu akan dijalankan pada Mei dan Juni, turun menjadi 7,7 juta barel per hari mulai Juli hingga Desember.

Arab Saudi telah mendorong untuk menjaga pemotongan yang lebih dalam di tempat lebih lama, kata sumber.

Pembukaan kembali bisnis secara bertahap di semakin banyak negara dan negara-negara bagian di AS setelah perintah tinggal di rumah karena pandemi virus korona juga mendorong permintaan bahan bakar dan membantu menopang harga minyak.

Persediaan minyak mentah AS turun 483.000 barel dalam sepekan hingga 29 Mei menjadi 531 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis untuk meningkat tiga juta barel, data dari kelompok industri American

Petroleum Institute menunjukkan. Data resmi akan dirilis pada Rabu waktu setempat. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya