Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (27/5) masih menghijau pada hari kedua sejak pembukaan perdagangan kemarin.
Berdasarkan pantauan pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka naik 0,04% atau 2,03 poin ke posisi 4.628,83. Hasil ini pun melanjutkan hasil rebound pada penutupan kemarin, Selasa (26/5) di mana IHSG naik 1,78% atau 80,85 poin ke posisi 4.626,80.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kenaikan IHSG masih dibayangi oleh sentimen dari arus modal asing keluar (capital outflow). Namun, mengingat kondisi perekonomian yang masih berada dalam kondisi stabil, maka momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.
"Hari ini IHSG berpotensi kembali mengalami teknikal rebound," ungkap William dilansir dari riset hariannya.
Sentimen positif pasar dari dalam negeri menyambut pernyataan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang mengatakan pandemi covid-19 berdampak besar terhadap sistem ekonomi dan keuangan Indonesia. Namun, diyakini kerja sama dan koordinasi yang baik akan menghasilkan kekuatan untuk melewati pandemi.
Melalui koordinasi BI dapat menggunakan seluruh instrumennya agar dapat mengelola perekonomian yang terdampak covid-19. Hal senada juga terlontarkan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati hubungan erat dan rasa saling percaya merupakan faktor penting di tengah pandemi. Sri Mulyani yakin Indonesia mampu melewati wabah covid-19 ke arah yang lebih baik.
Meskipun demikian, hal yang berbeda diungkapkan oleh riset Valbury Sekuritas. IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini sejalan dengan potensi pasar global terutama Asia diperkirakan melemah.
"Utamanya katalis indeks berjangka Wall Street bergerak terbatas dan rentan menurun ditengah terbatas rilis data ekonomi terutama AS pada hari ini serta laporan laba perusahaan yang diperkirakan di bawah performa," tulis Valbury Sekuritas dari laman resmi.
Baca juga: Bappenas: Konsultasi Triwulanan untuk Sinergi Lawan Covid-19
Dari pasar dari luar negeri, sentimen kini berkutat pada keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menghentikan sementara pengujian obat malaria hydroxychloroquine sebagai obat untuk covid-19. Presiden Donald Trump telah mengggunakan hydroxychloroquine untuk mencegah covid-19 dan mempromosikan.
WHO sebelumnya tidak merekomendasikan penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati maupun mencegah infeksi virus korona, karena belum ada uji klinis yang membuktikan bahwa obat efektif menyembuhkan korona.
Uni Eropa (UE) menyasar raksasa teknologi dari Silicon Valley, Amerika Serikat (AS), mulai dari Facebook, Amazon, hingga Google untuk membayar pajak lebih besar demi membantu pemulihan krisis ekonomi akibat pandemi korona. UE disebutkan bakal mengumumkan anggaran belanjanya pekan ini dan tengah mempertimbangkan beberapa sumber pendapatan baru seperti pajak tambahan dari perusahaan digital, dan pajak emisi karbon. (A-2)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved