Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Wall Street Melonjak Terdorong Sentimen Positif Vaksin Covid-19

Antara
19/5/2020 08:23
Wall Street Melonjak Terdorong Sentimen Positif Vaksin Covid-19
Saham-saham di Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan Dow melambung lebih dari 900 poin.(AFP)

SAHAM-SAHAM di Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan Dow melambung lebih dari 900 poin dipicu hasil awal yang positif pada vaksin virus korona.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 911,95 poin atau 3,85%, menjadi ditutup di 24.597,37 poin. Indeks S&P 500 naik 90,21 poin, atau 3,15%, menjadi berakhir di 2.953,91 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 220,27 poin atau 2,44%, menjadi 9.234,83 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor energi dan industri masing-masing melonjak 7,55% dan 6,61%, melampaui sektor-sektor lainnya.

Saham Moderna Inc. melonjak hampir 20% setelah perusahaan biotek AS itu mengumumkan data klinis sementara yang positif untuk vaksin virus korona potensial. 

Baca juga: Laba Bank BTPN Triwulan I 2020 Naik 48%

Data awal dari vaksin covid-19 Moderna Inc. yang pertama kali diuji di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa vaksin itu menghasilkan antibodi pelindung pada sekelompok kecil sukarelawan sehat, kata perusahaan itu, Senin (18/5).

Wall Street juga memperhatikan komentar terbaru dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Ekonomi AS akan pulih dari pandemi covid-19, tetapi prosesnya dapat berlangsung hingga akhir 2021, kata Powell.

"Dengan asumsi tidak ada gelombang kedua dari virus korona, saya pikir Anda akan melihat perekonomian pulih dengan mantap pada paruh kedua tahun ini," kata Powell dalam kutipan wawancara yang disiarkan Minggu pagi di acara "Face the Nation" televisi CBS.

Pada Senin sore (18/5), lebih dari 1,5 juta kasus covid-19 yang telah dikonfirmasi dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 90.000 kematian, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya