Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PELAKSANAAN program bantuan sosial (Bansos) yang digulirkan pemerintah dalam upaya penanganan dampak pandemi covid-19 seringkali menimbulkan permasalahan di lapangan.
Kepala Departemen Ekonomi CSIS Indonesia Yose Rizal Damari menilai ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dari program yang tengah dilakukan oleh pemerintah.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni cakupan penerima bansos, skema pembagian, mekanisme dan durasi bansos.
"Dari keempat hal ini kami bisa ambil catatan. Pertama, cakupan itu belum bisa menjangkau semua yang terdampak. Hanya mencakup 40% kelompok masyarakat miskin dan individu miskin baru, pemerintah perlu melakukan pembaruan data," ungkapnya dalam video conference, Jumat (1/5).
Selain itu, Yose menambahkan bahwa skema yang saat ini terlalu banyak masih bisa dibuat lebih optimal. Lalu ketidakpastian lamanya pandemi covid-19 dan kesiapan pemerintah menyiapkan sosial safety nett juga belum maksimal.
Mekanisme distribusi juga dikatakan masih rentan mengalami kebocoran. Maka dari itu, dia menyarankan akan lebih baik jika mengalihkan bansos menjadi bantuan langsing tunai saja.
"Selama ini kita tahu bahwa data kemiskinan orang Indonesia itu sekitar 9,2% dari populasi penduduk atau sekitar 24 juta. Dengan keadaan sekarang, angka kemiskinan ini bisa melonjak sampai 12,3%. Ini terjadi lantaran banyak kelas menengah yg dirumahkan dan terkena PHK. Per tanggal 20 April 2020 saja, terdapat 1.545.208 pekerja formal yg kehilangan pekerjaan," pungkas Jose.
Atas hal tersebut Jose menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan program bansos tersebut.
Rekomendasi tersebut terdiri dari 5 hal yaitu:
1. Masyarakat terdampak dan butuh bantuan harus melakukan self reporting. Pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak lain, contohnya BPJS, Dukcapil, Start-up yang memberdayakan kelompok rentan.
2. Persyaratan untuk mendapatkan bansos perlu disesuaikan dengan kondisi terkini. Bila perlu, persyaratan ini diubah menjadi tanpa syarat apa pun. Karena skema yang ada terlalu banyak dan bisa dioptimalkan menjadi satu atau dua skema. Bantuan tunai perlu ditingkatkan lagi. Lebih fleksibel dan dapat membantu ekonomi mikro berjalan.
3. Diperlukan komunikasi publik yang jelas dan reguler agar masyarakat paham mengenai bantuan yang akan diberikan serta mekanismenya.
4. Sisi suplai seperti produksi pangan dalan negeri harus diperhatikan, baik dari kualitas maupun kuantitas.
5. Diperlukan sinergi antara seluruh kementerian, lembaga maupun pihak lain yang terlibat. Meskipun anggaran dan bantuan sosial sudah dialokasikan. Harus dilakukan komunikasi, kerja sama dan koordinasi multi stakeholders. (E-1)
Dengan sistem tersebut, peserta didik di sekolah rakyat bisa menjadi anak-anak yang mampu bersaing di teknologi digital.
Apabila peserta tidak memenuhi tiga syarat tersebut, maka tidak dianggap masuk dalam PBI JKN, sehingga skema iuran BPJS Kesehatan bisa dibiayai oleh pemerintah daerah.
Gus Ipun menjelaskan proses lelang dilakukan secara resmi melalui kerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), dengan nilai lelang sebesar Rp2.539.957.000.
SEBANYAK 39.157 warga penerima KIS dan PBI-JK Kemensos di Kota Tasikmalaya, yang mendadak dinonaktifkan kepesertaannya akan tetap mendapat pelayanan kesehatan.
SEBANYAK 39 ribu warga penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI-JK) Kemensos di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mendadak dinonaktifkan
Kementerian Sosial tetap membuka ruang pengajuan apabila ditemukan peserta yang dinonaktifkan masuk kriteria layak menerima bantuan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved