Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Presiden Minta Menteri Percepat Pendataan Stok Pangan di Daerah

Andhika Prasetyo
28/4/2020 15:23
Presiden Minta Menteri Percepat Pendataan Stok Pangan di Daerah
Pekerja mengemas beras ke dalam plastik di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (27/4).(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

PRESIDEN Joko Widodo meminta seluruh menteri terkait dapat melakukan asesmen, pendataan dengan cepat dan tepat

Catatan produksi di setiap daerah harus dijadikan sebagai acuan dalam upaya mengantisipasi kelangkaan yang bisa memicu kenaikan harga bahan pangan.

Dengan begitu, produksi komoditas yang melimpah di suatu provinsi nantinya bisa didistribusikan ke provinsi lain yang mengalami kekurangan.

"Bahan-bahan pokok di setiap provinsi harus dihitung, berapa produksi mereka. Mana provinsi yang surplus, mana provinsi yang defisit, semua harus kita hitung," tuturnya saat memimpin raat terbatas secara virtual, Selasa (28/4).

Selain itu, kepala negara juga menekankan pentingnya kelancara proses distribusi. Walaupun berada di tengah pandemi, kegiatan penyaluran barang terutama bahan pangan tidak boleh terganggu.

"Saya akan cek terus ini. Karena dengan penerapan PSBB dari beberapa provinsi, beberapa kabupaten/kota, saya mendengar ada satu dua yang mulai terganggu terutama yang berkaitan dengan transportasi pesawat," ucap Jokowi.

Ia pun menggarisbawahi kebijakan larangan penerbangan untuk penumpang.

Menurutnya, maskapai pasti akan kesulitan jika harus terbang dengan hanya mengangkut kargo saja.

"Yang namanya pesawat, kalau yang jalan hanya kargo saja, penumpang tidak, tentu hitung-hitungannya akan sangat sulit. Karena sebetulnya kargo itu mengikuti pesawat yang berpenumpang. Jadi ini tolong betul-betul kita exercise. Jangan sampai distribusi bahan-bahan pokok terganggu karena kita sekali lagi adalah negara kepulauan," jelasnya.

Baca juga: Presiden: Lakukan Manajemen Pengelolaan Beras yang Baik

Dalam kesempatan itu, Presiden mengaku memperoleh laporan yang menyebutkan akan terjadi banyak defisit ketersediaan bahan pangan di berbagai provinsi.

Seperti beras, walaupun di beberapa sentra tengah dalam masa panen, sebanyak tujuh provinsi dilaporkan mengalami defisit.

Demikian pula pada komoditas jagung yang stoknya menipis di sebelas provinsi.

Kekurangan pasokan tidak hanya terjadi pada produk tanaman pangan. Hal serupa juga menimpa komoditas hortikultura seperti cabai besar, cabai rawit dan bawang merah.

"Stok cabai besar defisit di 23 provinsi, stik cabai rawit defisit di 19 provinsi, stok bawang merah diperkirakan juga defisit di satu provinsi," ujar Jokowi.

Bawang putih pun kini dilaporkan masih langka di 31 provinsi.

Hanya minyak goreng yang stoknya dalam kondisi aman dan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh provinsi di Tanah Air. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik