Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menolak usulan sejumlah pihak untuk mengalihkan anggaran Kartu Prakerja ke Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Ia beralasan, saat ini dana yang dikeluarkan pemerintah untuk bantuan tunai serta sembako sudah cukup besar.
"Kita sudah punya banyak BLT. Itu ada paketnya sendiri sampai Rp110 triliun," ujar Airlangga, Rabu (22/4).
Anggaran Kartu Prakerja yang mencapai Rp20 triliun menurutnya sudah sesuai dengan kebutuhan. Program tersebut akan menjadi jaring pengaman bagi 5,6 juta masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena pandemi covid-19.
Terkait skema pelatihan, program pembelajaran secara daring seperti yang berlangsung saat ini sifatnya adalah situasional. Ketika pandemi berakhir, peserta juga akan mendapatkan pelatihan atau praktik secara langsung di lapangan.
"Pada saat PSBB berakhir, pelatihan akan dilakukan secara dua jalur, offline dan online. Jadi tentu tidak benar apa yang selama ini beredar bahwa semuanya hanya belajar secara online," tandasnya.
Dalam kesempatan berbeda, peneliti Indef Nailul Huda mengatakan pelaksanaan Kartu Prakerja saat ini sangat tidak cocok diterapkan di Indonesia. Pasalnya, program tersebut sepenuhnya dilaksanakan secara daring.
Pemerintah, lanjutnya, seperti tidak mempedulikan adanya tingkat kesenjangan teknologi yang masih sangat tinggi.
Ia menyebut hampir 40% tenaga kerja di Tanah Air berpendidikan rendah dan tidak melek teknologi.
Belum lagi persoalan akses internet yang masih belum merata. Masyarakat yang kehilangan pekerjaan di perdesaan akan sulit memanfaatkan program tersebut.
Selain tidak tepat sasaran, Kartu Prakerja juga dinilai sangat menguntungkan perusahaan-perusahaan rintisan selaku penyedia konten pelatihan yang menjadi mitra pemerintah
Ia menghitung, tiap-tiap platform digital atau bisa meraup keuntungan hingga Rp 457 miliar. Artinya, total anggaran Prakerja yang masuk ke kantong startup-startup mencapai Rp3,7 Triliun.
"Keuntungan yang dinikmati semua platform adalah Rp3,7 triliun. Jika melihat situasi sekarang, seharusnya anggaran sebesar itu bisa dialokasikan ke masyarakat yang lebih membutuhkan," ujar Nailul. (E-1)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, menyampaikan keinginan Indonesia untuk menjadi bagian dari CPTPP
Airlangga Hartarto mengungkapkan anggaran untuk makan siang gratis bakal diimplementasikan bertahap. Dengan kata lain, pemerintah tak langsung mengguyur dana senilai Rp400 triliun.
Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia tentu berkomitmen memfasilitasi dialog dan kerjasama antara negara-negara anggota ASEAN dalam berbagai isu penting
Dua negara Asia yang telah menjadi anggota OECD adalah Jepang dan Korea Selatan. Keduanya berhasil lolos dari status middle income trap.
Menuju Indonesia Emas atau tahun 2045, dibutuhkan fondasi kuat berupa manusia yang berkarakter dan berbudaya sehingga mampu membawa bangsa Indonesia bersaing.
Pawitandirogo ini merupakan bentuk sinergi yang konkret antar Pemerintah Daerah dan dengan para warganya yang menjadi tokoh atau pejabat di Pusat.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved