Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEKRETARIS Fraksi Partai Amanat Nasional yang juga anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Yohan mengingatkan pemerintah untuk memperhitungkan kemampuan pembayaran utang dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Peringatan tersebut dilayangkan komisi anggaran tersebut menyusul kebijakan pemerintah yang baru saja menerbitkan tiga seri obligasi global (global bond) berdenomi nasi dolar Amerika Serikat (USD) dengan total nilai US$4,3 miliar. "Pemerintah perlu memperhatikan profi l utang termasuk kemampuan bayar dengan berbagai pendekatan terhadap rasio utang yang sehat, baik utang jangka pendek atau jangka panjang (tenor 50 tahun).
Apakah sehat atau justru akan membebani anggaran negara di kemudian hari," ujar Ahmad Yohan saat dihubungi di Jakarta, kemarin. Menurut Yohan, pemerintah semestinya tidak hanya melihat rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang masih di bawah 60% sebagai indikator bahwa situasi keuangan pemerintah masih sehat. Pemerintah juga harus menghitung rasio utang terhadap pendapatan negara sebagai parameter riil untuk melihat kemampuan negara sebagai debitur.
"Bukan kita tidak setuju pemerintah berutang, melainkan profi l utang juga perlu dilihat dari berbagai pendekatan agar lebih solvable," tegas Yohan. Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, mengatakan pemerintah akan menempuh penghematan anggaran guna membiayai defi sit yang mencapai Rp852 triliun.
"Pendanaan ini kita siapkan dan kita lakukan penghematan dari sisi belanja. Misalnya, dari pemerintah pusat, kita bisa menghemat sampai Rp105 triliun lebih, dan untuk pemerintah daerah bisa sampai Rp90 triliun lebih. Ini akan kita alihkan untuk penanganan covid-19," ungkapnya dalam video conference, kemarin. Selain itu, Askolani juga menyampaikan saat ini pemerintah memiliki dana SAL yang mencapai Rp45 triliun lebih, juga terdapat beberapa sumber pendanaan lain yang bisa dimanfaatkan. Bila tidak mencukupi, Askolani menegaskan pemerintah juga memiliki dukungan pendanaan dari luar dan pinjaman program lembaga multilateral, seperti dari World Bank atau Asian Development Bank. (Des/E-1)
UTANG pemerintah makin mencemaskan. Pada awal 2025 ini, total utang pemerintah pusat membengkak menjadi Rp8.909,14 triliun. Angka itu setara dengan 40,2% produk domestik bruto (PDB).
Utang negara adalah alat yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan dan merangsang perekonomian, tetapi juga membawa risiko jika dikelola dengan buruk.
PADA 2024, utang publik global diperkirakan mencapai US$102 triliun. Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok berkontribusi besar terhadap meningkatnya jumlah utang. Indonesia?
Kemenkeu mencatat posisi utang pemerintah per Agustus 2024 mencapai Rp8.461,93 triliun. Rasio utang pemerintah pada periode tersebut sebesar 38,49%, masih di bawah batas aman 60%.
Masyarakat sipil menyampaikan keprihatinan terhadap inisiatif AZEC. Menurut mereka perjanjian itu solusi palsu memperpanjang penggunaan energi fosil dan menambah utang negara.
PEMERINTAHAN Presiden Joko Widodo disebut meninggalkan warisan utang dan biaya utang yang cukup besar bagi pemerintahan berikutnya.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 sebesar US$431,5 miliar atau sekitar Rp7.042 triliun.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
KOMISI XI DPR RI memandang positif penilaian yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings terhadap kredit Indonesia pengakuan atas kemampuan menjaga stabilitas makroekonomi.
EFISIENSI anggaran yang dilakukan, terutama untuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora kelabakan.
Strategi pelepasan aset memungkinkan pengembangan proyek baru, pengurangan utang, dan peningkatan modal usaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved