Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Politikus PKB : Kartu PraKerja Lebih Baik Dialihkan ke BLT

Syarief Oebaidillah
17/4/2020 00:05
Politikus PKB : Kartu PraKerja Lebih Baik Dialihkan ke BLT
Warga mendaftar di program Kartu Prakerja(Antara/Muhammad Bagus Khorunas)

PROGRAM Kartu Prakerja dinilai anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Syaikhul Islam Ali tidak cocok untuk diterapkan di masa pandemi covid-19. Menurutnya, masyarakat lebih membutuhkan bantuan yang terasa secara langsung untuk bertahan hidup di tengah pandemi.

"Sebaiknya ditarik saja, gunakan anggarannya untuk bantuan langsung tunai yang jelas manfaatnya," kata Syaikhul dalam keterangan resminya.

Menurutnya, anggaran sekitar Rp20 triliun yang digunakan dalam Kartu Prakerja bisa dialihkan ke progrram bantuan yang disalurkan langsung ke masyarakat. Pemerintah bisa menggunakannya untuk menyalurkan bahan pokok atau banrtuan uang tunai kepada masyarakat.

Baca juga : Kuota Pelatihan Prakerja Ditambah jadi 200 Ribu Per Gelombang

"Penerima pelatihan online kebanyakan orang yang telah memiliki kemampuan. Saya juga tidak yakin dengan kondisi covid 19 seperti ini mereka yang telah mengikuti pelatihan itu mendapat. pekerjaan dengan segera," ujarnya.

Anggaran yang digunakan untuk Kartu Prakerja, kata Syaikhul, bisa disusun ulang menjadi bantuan yang langsung menyasar kepada kalangan pekerja yang terkena dampak covid-19, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan. Selain itu, pekerja informal juga bisa masuk dalam skema itu.

Seperti diketahui program Kartu Prakerja disiapkan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( SDM) Indonesia. Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan paket manfaat senilai Rp3,55 juta terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang digunakan membiayai berbagai pelatihan di platform digital mitra. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya