Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

​​​​​​​Edhy Prabowo: Data Potensi Panen Perikanan di 34 Provinsi

Hilda Julaika
16/4/2020 10:05
​​​​​​​Edhy Prabowo: Data Potensi Panen Perikanan di 34 Provinsi
Industri rumah tangga ikan tongkol asap (keumamah) di Desa Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Rabu (15/4) terdampak covid-19.(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA )

MENTERI Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di 34 provinsi se-Indonesia melakukan pendataan di daerahnya masing-masing. 

Pendataan tersebut meliputi potensi panen perikanan, baik tangkap maupun budidaya. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan produk perikanan di tengah wabah Covid-19.

Tidak hanya itu, Edhy juga meminta agar ada pendataan kesiapan infrastruktur di masing-masing daerah.

“Mohon didata, mana budidaya yang akan panen dan ada kecenderungan turun. Di (perikanan) tangkap juga datanya, termasuk datanya infrastruktur cold storage,” ujarnya melalui keterangan resmi yang Media Indonesia terima, Kamis (16/4).

Berdasarkan data itu pula, Menteri Edhy meminta kepala dinas di masing-masing daerah memiliki angka estimasi produksi dan potensi serapan di lapangan. Tujuannya agar pemerintah pusat bisa mengantisipasi jika terjadi disparitas produksi serta kesiapan infrastruktur di lapangan.

“Saya minta ini di breakdown mana provinsi yang melimpah ruah panennya sementara cold storage tidak ada, pemberitahuan itu kalau bisa diasumsikan biar bisa kita antisipasi jauh-jauh hari,” jelasnya.

Baca juga: 75 Ribu Pekerja Sektor Perikanan di Aceh Terdampak Covid-19

Edhy pun memastikan bahwa KKP masih memiliki akses dana Badan Layanan Umum (BLU). Dana BLU sebesar Rp1 triliun ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kelautan dan perikanan. 

Sementara terkait stimulus untuk pelaku usaha juga sudah dikoordinasi oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sosial mengoordinir bantuan untuk masyarakat nelayan.

“Kita masih punya akses BLU yang Rp1 tiriliun atau disebut kredit nelayan. Ini tersedia. Ini sayang kalau tidak digunakan karena bunganya sangat rendah, 3%,” urainya.

Karenanya, Menteri Edhy mengajak jajarannya tetap optimis dan melakukan yang terbaik untuk melewati pandemi.

“Ikan adalah produk yang bisa disimpan dan tahan lama. Semua orang akan tetap butuh makan. Restoran boleh tutup tapi makan tetap butuh. Langkah kita tetap harus produksi,” tegasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya