Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
DUNIA termasuk Indonesia sedang dihadapkan dengan kehadiran wabah virus korona tipe baru atau Covid-19. Wabah yang telah menewaskan lebih dari 11 ribu orang di dunia telah memberi dampak cukup serius pada aktivitas perekonomian.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merumuskan kebijakan yang dapat diterapkan industri jasa keuangan dalam menghadapi Covid-19. Terdapat tiga poin utama yaitu penyesuaian operasional, menunda perjalanan ke luar kota dan luar negeri, dan tidak melakukan pertemuan internal ataupun eksternal.
Wabah Covid-19 cukup menghawatirkan namun belum ada dampak significant yang dialami fintech peer to peer lending Asetku. Hingga kini, kinerja Asetku terbilang stabil dengan akumulasi penyaluran dana hingga Rp8,7 triliun di seluruh Indonesia.
Andrisyah Tauladan, Direktur Asetku menegaskan meskipun belum ada dampak akibat pandemik Covid-19 tidak menjadikan Asetku lengah dan tetap waspada akan potensi risiko yang mungkin terjadi. Beberapa strategi bisnis telah diterapkan Asetku untuk menjaga kualitas layanan.
“Kondisi saat ini tentunya memprihatinkan, khususnya di indonesia. Oleh karena itu, sebagai bentuk mitigasi risiko Asetku bekerja sama dengan seluruh tim dan partner di dalam negeri untuk memastikan semua operasi dapat berjalan normal,” jelasnya di Jakarta, Sabtu (21/3).
Menurut Andrisyah, mitigasi risiko yang telah dilakukan ialah bekerja sama dengan asuransi. Asetku terus meningkatkan kerja sama dengan perusahaan Asuransi Staco Mandiri untuk menjaga agar dana pokok lender tetap aman apapun kondisinya.
“Tim Risk Asetku telah melakukan upaya pencegahan dan modelling-modelling risiko, serta langkah-langkah mitigasi untuk menjamin keamanan transaksi dan data selama kondisi krisis pandemik ini berlangsung”
Jimmi Adhe Kharisma, Chief Risk Officer (CRO) Asetku menambahkan sebagai mitigasi risiko, Asetku telah meningkatkan dan menyesuaikan algoritma sistem mitigasi risiko yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
“Hal ini diharapkan dapat menyeleksi lebih ketat calon-calon peminjam sehingga pendanaan tetap aman dan nyaman. Walaupun sejauh ini Tingkat Keberhasilan Bayar 90 Hari kami masih di angka 100%. Namun tidak mengurangi antisipasi kami,” jelasnya.
Untuk menekan risiko, Asetku juga memberikan batasan untuk tenor produk berjangka waktu lebih lama.
“Pendanaan untuk produk pinjaman tenor 4 bulan keatas untuk saat ini tidak akan tersedia untuk didanai oleh retail/individual Lender di Asetku, berdasarkan kebijakan strategi bisnis yang telah diputuskan oleh Management”
Andrisyah menambahkan, produk-produk dan kegiatan promosi akan terus dilakukan untuk menunjukkan Asetku masih berkelanjutan melakukan ekspansi pasar dan masih berkegiatan usaha secara aktif.
“Salah satu bentuk promosi yaitu Asetku memberikan ‘kupon tambahan bunga 1%” untuk pengguna yang sudah terdaftar maupun sudah pendanaan,” tutur Andrisyah.
Promo ini sebagai bentuk ketulusan Asetku agar Pendanaan dapat terus berjalan di situasi seperti ini, dan lender dapat kembangkan dananya. Lender dapat secara fleksibel memilih berbagai jangka waktu produk sesuai dengan kebutuhannya.
“Tidak ada yang tahu kapan virus akan berakhir, tetapi layanan kami terus berjalan dan berusaha memberikan yang terbaik. Kami berharap kita semua dapat melewati pandemik ini bersama dengan tenang,” ujarnya. (RO/OL-09)
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Per Desember 2024, data OJK mencatat bahwa penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih sebesar 21,59% dari total penyaluran nasional.
Selama tujuh tahun hadir, Adapundi telah sukses dalam menyediakan akses pendanaan bagi lebih dari 700 ribu UMKM dan jutaan pengguna.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
KETERTARIKAN masyarakat kepada industri aset kripto dinilai semakin tinggi. Ini berarti tiap pedagang aset kripto teregulasi sangat penting untuk memastikan transaksi berjalan dengan aman.
Di sisi lain, jumlah pelaku yang terdaftar juga melonjak tajam dari 16 menjadi 113 pengguna dalam waktu kurang dari dua tahun.
Rendahnya angka penetrasi menunjukkan terbatasnya peran asuransi dalam menopang stabilitas ekonomi.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved