Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Dampak negatif akibat virus Korona memukul kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Kemarin, indeks turun tajam ke 2,63% ke level 5.539,38 poin. Dengan demikian, IHSG dikatakan sudah melemah sebesar 12,07% secara year to date (ytd).
Direktur Utama BEI (Bursa Efek Indonesia) Inarno Jayadi mengungkapkan ada ketakutan atau kepanikan dari pasar atas fenomena virus korona.
"Kalau saya lihat dampak korona itu cukup besar. Memang ini merupakan kepanikan dunia terhadap virus tersebut. Ternyata memang yang baru mulai itu ada di Italia dan Iran yah. Korea Selatan juga banyak yang jadi korban," ungkap Inarno kepada Media Indonesia, Kamis (27/2).
Lebih lanjut, Inarno mengatakan bahwa saat ini korban dari virus korona sudah merebak ke mana-mana. Bahkan dia menerangkab sejak 26 Februari 2020 sudah sebanyak 81.000 orang tertular akibat virus tersebut.
Hal ini menyebabkan kondisi yang pada awalnya dianggap endemi tapi sudah menjadi pandemi dan telah menular secara masif. Inilah yang menyebabkan bursa ikut mengalami dampak yang signifikan.
"Jadi yang sebelumnya kita berpikir itu bisa di isolated di Tiongkok, namun kita lihat ini udah keluar Tiongkok bahkan jumlah korbannya sangat banyak. Jadi ini kalau orang bilang tadinya epidemi sekarang pendemi dan sudah masif. Ini tercermin di index termasuk indeks kita," lanjutnya.
Meskipun demikian, Inarno tak memungkiri dampak dari internal atau dalam negeri juga ikut menyebabkan penurunan. Salah satu diantaranya ialah kasus Jiwasraya yang sampai saat ini belum usai.
Berbicara mengenai pemulihan, Inarno pun tak bisa memastikan kapan bursa akan kembali dalam keadaan normal. Hal ini pun terlihat dari penurunan yang terjadi secara perlahan sebelum hari ini.
Belum lagi beberapa negara juga ikut terkena dampak. Dia mengambil contoh Jepang yang mengalami penuruan sebesar 2,32% dan lainnya. Tapi Inarno tak menampik bahwa beberpa negara di kawasan Asia Tenggara memiliki penurunan yang tidak signifikan.
"Saya nggak bisa pastikan kapan membaik karena beberapa hari belakangan juga turun luar biasa," pungkasnya. (Des/E-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31% di level 6.899,14, sementara indeks LQ45 juga turut naik sebesar 2,84 poin atau 0,37% ke posisi 768,43.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved