Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Performa Keuangan Permata Bank Membaik

Despian Nurhidayat
19/2/2020 15:00
Performa Keuangan Permata Bank  Membaik
PERMATABANK KE FUTURE BANKING(MI/ Agus Mulyawan )

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) menunjukkan perbaikan  performa keuangan secara signifikan.

Hal ini  ditandai dengan pertumbuhan laba bersih setelah pajak sebesar 66,5% menjadi Rp1,5 triliun dan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) dari 4,4% di akhir tahun 2018 menjadi 2,8% di akhir tahun 2019.

Direktur Utama PermataBank Ridha D.M. Wirakusumah menjelaskan capaian tersebut merupakan komitmen perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkokoh profitabilitas dari tahun ke tahun.

"Upaya kami untuk menjaga kualitas aset yang sehat, kedisiplinan biaya operasional secara efisien, menjaga rasio NPL di bawah ketentuan regulator, serta untuk memberi inovasi layanan yang berkelanjutan terutama melalui digitalisasi menjadi kunci utama keberhasilan mencapai target pendapatan bank di tahun ini," ungkap Ridha dilansir dari keterangan resmi, Rabu (19/2).

Lebih lanjut, dikatakan bahwa profitabilitas sampai dengan triwulan keempat 2019 tumbuh signifikan dengan ditopang pertumbuhan pendapatan usaha yang meningkat.

Kenaikan pertumbuhan laba operasional sebelum penyisihan penurunan nilai aset tercatat sebesar 18,8% menjadi Rp3,04 triliun dikontribusi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 5,6% dan pendapatan operasional selain bunga (Fee Based Income) sebesar 24,3%.

Untuk Net Interest Margin (NIM),  PermataBank menca tat kenaikan  menjadi 4,4%, naik 16bps dibandingkan posisi September 2019 sebesar 4,2% atau naik 28bps dibandingkan posisi Desember 2018 sebesar 4,1%.

"Seiring dengan kualitas aset yang secara konsisten membaik, biaya pencadangan kredit menurun sebesar 32,5% menjadi sebesar Rp1,14 triliun dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp1,68 triliun," lanjutnya.

Terkait likuiditas, perusahaan mengklaim tetap terjaga optimum dengan rasio Loan-to-Deposit pada Desember 2019 sebesar 86,3%. Sedikit menurun dibandingkan posisi Desember 2018. Namun begitu tetap sejalan dengan upaya perusahaan untuk menjaga likuiditas tetap optimal serta mendukung pertumbuhan kredit di masa mendatang.

PermataBank juga mencatat peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 4,3% (year-on-year). Peningkatan tersebut dikontribusi oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan masing-masing sebesar 15,5% dan 3,6%. Sementara dana mahal deposito berjangka turun sebesar 0,6%. Untuk rasio CASA Bank berhasil dijaga di level 51%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 48%.

Bangkok Bank Sah Akuisisi PermataBank

"Pencapaian tersebut merupakan strategi PermataBank dalam menjaga keseimbangan untuk memaksimalkan profitabilitas Bank dengan tetap mengelola likuiditas yang optimal didukung oleh struktur sumber pendanaan yang lebih baik," pungkas Ridha.

Rasio permodalan perusahaan juga lebih tinggi dibandingkan ketentuan minimum modal yang berlaku sehingga menunjukan posisi permodalan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan aset di masa mendatang.

Adapun dampak dari implementasi PSAK 71 (IFRS 9) yang dimulai pada 1 Januari 2020 diproyeksikan tidak signifikan mempengaruhi kemampuan permodalan Bank.

"2019 merupakan tahun yang cemerlang bagi kami dengan adanya berbagai kolaborasi dan sinergi dengan Fintech oleh Retail Banking, kerjasama di bisnis Wholesale Banking, inisiatif baru di Unit Usaha Syariah PermataBank serta pencapaian baik dari digital banking melalui API Banking, PermataMobile X, PermataBank.com dan Model Branch baru kami yang serba digital," tutupnya. (Des/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik