Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
HASIL penelitian organisasi nirlaba asal Inggris, Oxfam yang bertajuk Time to Care terkait ketimpangan dunia yang berimbas pada kaum perempuan dinilai tidak terlalu berlaku bagi Indonesia.
Rektor Universitas Indonesia sekaligus ekonom senior, Ari Kuncoro, mengatakan ketimpangan, baik dari perspektif gender maupun ekonomi di Indonesia tidak separah apa yang disebutkan dalam laporan Oxfam.
"Justru di Indonesia itu tidak terlalu ekstrem karena kalau dilihat pekerja di Indonesia itu antara laki-laki dan perempuan itu hampir sama. Di kelas pekerja, seperti pabrik tekstil, pertanian, itu banyak pekerjanya ialah perempuan. Sementara laki-laki menjadi sopir angkot, ojek, jadi sebenarnya tidak terlalu beda," kata Ari saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (21/1).
Ia tak menampik ketimpangan gender dan ekonomi itu nyata adanya. Namun, hal itu paling jelas terlihat di negara-negara lain yang masih menjadikan perempuan sebagai pelapis kedua pengganti laki-laki.
Kebanyakan perempuan di negara lain, kata Ari, hanya bekerja sebagai tenaga bantu dan pekerja lepas sehingga pendapatannya pun sulit menandingi kaum laki-laki yang memiliki pekerjaan dan berpenghasilan tetap.
Sebelumnya dilaporkan, menurut penelitian itu, harta 2.153 miliarder di dunia masih jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kekayaan gabungan dari 4,6 miliar orang di dunia. Karena itu, Oxfam meminta pemerintahan dunia membuat kebijakan baru guna mereduksi fakta ketimpangan itu.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mengatakan rasio Gini Indonesia mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu yang mencatat tingkat ketimpangan berada di posisi 0,382 poin.
"Penurunan rasio Gini menunjukkan ketimpangan semakin berkurang," tutur Iskandar kepada Media Indonesia.
Iskandar menambahkan program pemerintah untuk pemerataan ekonomi dan menekan ketimpangan itu di antaranya, membuka kesempatan yang sama kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pekerjaan. Hal itu diwujudkan melalui pemberian fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan akses pembiayaan untuk usaha mikro dan kecil, seperti kredit usaha rakyat (KUR), bank wakaf mikro, kredit ultramikro yang digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Dana Lembaga Pengelola Dana Begulir KUMKM. "Peningkatan dana desa, PKH dan social benefit transfer lainnya juga upaya pemerintah mengatasi ketimpangan." (Mir/X-6)
Penghargaan ini dilakukan untuk pertama kalinya dan merupakan bentuk perhatian CFCD kepada perempuan dalam pembangunan.
Di tengah perkembangan teknologi dan media digital, para perempuan muda tidak hanya menjadi konsumen aktif, tetapi juga memimpin sebagai inovator di balik lahirnya banyak brand lokal.
Indonesia Women in Transport and Logistic, sebuah wadah pemberdayaan perempuan di sektor transportasi, logistik, dan industri kesehatan-kosmetik, komitmen dorong partisipasi perempuan.
DARIUS Sinathrya dan Marsha Timothy akan beradu peran dalam film drama terbaru berjudul Lyora: Penantian Buah Hati.
Selain dukungan dalam bentuk kebijakan, efektivitas sistem perlindungan perempuan dan anak sangat membutuhkan political will dari para pemangku kepentingan.
ZETRIX Miss Universe Indonesia 2025 memasuki fase penting dalam perjalanannya yaitu di tahap audisi.
KERETA cepat Whoosh memiliki potensi besar sebagai katalisator ekonomi yang mendukung pertumbuhan aktivitas dan nilai tambah baru.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier menyoroti pencapaian IA-CEPA dalam memperkuat hubungan antara Australia dan Indonesia.
FEBRUARI 2008, tatkala krisis finansial global masih berkecamuk, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengundang beberapa ekonom terkemuka.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved