Kebijakan Jokowi Dongkrak Harga Minyak Sawit

Andhika prasetyo
23/12/2019 17:27
Kebijakan Jokowi Dongkrak Harga Minyak Sawit
ilustrasi: Siswa SD berjalan di samping tumpukan kelapa sawit di perkebunan kawasan Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9)(Antara)

HARGA minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mulai menunjukkan tren positif.

Setelah sempat menyentuh hingga di bawah US$500 per ton pada tahun lalu, harga CPO mulai merangkak naik hingga US$660 per ton pada Oktober.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kanya Lakshmi Sidarta mengungkapkan, kenaikan tersebut terjadi karena komitmen pemerintah yang kuat dalam mengimplementasikan program bioenergi.

"Dukungan pemerintah yang begitu besar membawa dampak positif. Selama ini, kita hanya mengandalkan demand dari luar negeri, sekarang pasar di dalam negeri bisa dimaksimalkan," ujar Lakshmi kepada Media Indonesia, Senin (23/12).

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan peningkatan program mandatori B20 menjadi B30.

Upaya tersebut secara otomatis akan mendongkrak serapan minyak sawit di dalam negeri.

Sepanjang tahun ini, melalui program B20, pemerintah menetapkan target serapan 6,6 juta kiloliter Fatty Acid Methyl Ester (FAME) untuk program bauran minyak sawit pada solar.

Pada 2020, ketika telah berubah menjadi B30, kebutuhan FAME diproyeksikan mencapai 9,6 juta kiloliter.

Dengan semakin banyaknya CPO yang terserap di dalam negeri, stok yang ditawarkan ke pasar global pun akan menipis. Hal tersebut akan membuat negara-negara yang membutuhkan CPO akan memperebutkan stok sehigga harga menjadi tinggi.

Gapki mencatat, serapan CPO dalam negeri secara menyeluruh, baik untuk biodiesel, oleofood dan oleochemical mencapai 14,2 juta ton sepanjang Januari-Oktober 2019.

Angka tersebut lebih tinggi 6% dibandingkan serapan di periode yang sama di tahun sebelumnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya