Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENJELANG musim tanam, PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak tiga kali lipat dari jumlah kebutuhan.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, per 16 Desember 2019, stok nasional pupuk subsidi sampai dengan lini IV atau tingkat pengecer mencapai 1,47 juta ton, yang terdiri dari 696 ribu ton Urea, 405 ribu ton NPK, 178 ribu ton SP-36, 122 ribu ton ZA dan 68 ribu ton organik.
"Untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan, kami juga menyediakan stok pupuk nonsubsidi sebanyak 226 ribu ton yang tersebar hingga ke lini IV. Dengan begitu, jelang musim tanam, ketersediaan pupuk bagi pertanian dapat terjaga," ujar Aas di Jakarta, Kamis (19/12).
Dari sisi realisasi penyaluran sepanjang Januari hingga pertengahan Desember 2019, perseroan telah menyalurkan 8,13 juta ton pupuk bersubsidi.
Angka tersebut sudah mencapai 92% dari total alokasi yang disiapkan tahun ini yakni 8,8 juta ton.
Secara rinci pupuk yang sudah disalurkan terdiri dari 3,56 juta ton urea, 2,28 juta ton NPK, 738 ribu ton SP-36, 909 ribu ton ZA dan 693 ribu ton organik.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI fraksi PDIP Sudin menyampaikan dukungan terhadap langkah-langkah Pupuk Indonesia dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani.
"Kami dukung langkah-langkah yang sudah dilakukan. Ketersediaan pupuk harus dijaga dengan baik. Bagaimana pun caranya, ketika rakyat butuh pupuk, itu harus terpenuhi. Jika dalam pengawasan terjadi penyimpangan di lapangan, harap bisa dilaporkan ke Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida," tutur Sudin. (OL-11)
Dalam rangka percepatan musim tanam Pupuk Indonesia memberikan sebanyak 5.000 kupon diskon pupuk non subsidi untuk petani di Kabupaten Cirebon.
DEMI memenangi persaingan usaha, PT Pupuk Kujang terus bertransformasi dalam men-jalankan bisnis usahanya.
PBB telah melihat kemungkinan pencabutan sejumlah sanksi pada perusahaan Rusia yang bergerak di bidang pupuk dan pangan.
Jika tidak ada solusi konkret untuk mengamankan rantai pasok komoditas tersebut, krisis pangan diyakini akan semakin parah
INDONESIA mendorong penguatan kerja sama di bidang ketahanan pangan antara ASEAN dengan Rusia, khususnya pupuk dan gandum.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyayangkan keputusan oleh Rusia untuk mengakhiri penerapan prakarsa kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved