Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyayangkan ada pihak yang menyeret persoalan dukungannya pada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait polemik ekspor lobster menjadi urusan pribadi.
Menanggapi jawaban Susi Pudjiastuti yang merasa disindir Dasco terkait carter pesawat, Dasco membantah itu ditujukan pada Susi.
Dasco juga menegaskan pernyataan dia mendukung Edhy adalah bentuk pengawasan sebagai anggota DPR RI dan bukan buzzer menteri.
"Pernyataan saya itu cuma mengingatkan kolega saya untuk tetap jadi menterinya nelayan untuk keluarkan kebijakan dengan kajian. Jangan pusingin serangan bila langkah itu benar. Termasuk mengingatkan jangan boroskan uang negara dengan men-charter pesawat saat kunker," kata Dasco melalui akun Twitter @Don_dasco.
Baca juga: Presiden Soroti Ekspor Lobster
Wakil Ketua Umum Gerindra itu membantah pernyataan dia soal carter pesawat ditujukan pada mantan Menteri KKP Susi Pujdiastuti yang diketahui memiliki maskapai Susi Air.
"Saya tidak menyebut nama orang per orang tetapi saya heran dengan orang yang menganggap ini jadi masalah pribadi, saya paham tata kelola keuangan dan juga keadaan ekonomi saat ini sehingga saya mengingatkan kolega saya untuk menghemat uang negara," lanjut Dasco.
Ditegaskan Dasco apa yang dia lakukan adalah dalam rangka pengawasan.
"Saya sekaligus menjalankan fungsi saya sebagai wakil rakyat bukan sebagai buzzer nya menteri, kok jadi ada yang geser isu ke ekspor benih lobster yang nyatanya masih dalam kajian, ada apa ya..??" imbuh Dasco.
Sebelumnya, Susi Pudjiastiti, menjawab tudingan Dasco terkait carter pesawat melalui akun Twitter @susipudjiastuti.
"Bpk Doctor Dasco, sebelum bicara di public, cek dr sisi tata kelola uang negara ttg carter pesawat pribadi, ada pelanggaran pk doctor bisa minta yg berwenang untk periksa. Pak Doctor mestinya tahu ada brp kali saya kasih tumpangan pesawat pribadi orang KKP jg lobster sitaan," cuitnya
"Bapak Doctor, pasti tahu susiair menyewakan pesawatnya & jenis pesawatnya pasti tahu kemana saja susiair terbang. Bapak Doctor juga pasti tahu tentang sustainability sumber daya alam yg menjadi hajat hidup orang banyak. Bapak doctor juga pasti tahu tentang plasma nutfah itu apa," lanjutnya.
Ada pun cuitan Dasco sebelumnya isi seperti ini : "Bro menteri @Edhy_Prabowo, ttp smgt jadi menterinya Nelayan Indonesia, jgn hirauin serangan Lobster yg blm moveon, nanti rakyat yg menilai. tetaplah sederhana dinas kemana2 ttp pakai pesawat komersil, jgn carter pesawat apalagi kemudian nyewanya maskapai sendiri. Gak keren bgt," tulis Dasco. (OL-2)
Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang membuka ekspor benih lobster ditentang banyak pihak karena dinilai hanya membawa keuntungan jangka pendek.
Setelah dilakukan penyelidikan, kata Kapolres, pihaknya menemukan puluhan ribu benih lobster yang disamarkan dengan sayuran selada.
“Larangan ekspor terhadap benih lobster dilakukan guna mendorong budidaya lobster dalam negeri dan meningkatkan ekspor lobster untuk ukuran konsumsi.
"Nikel adalah SDA yg tidak renewable/ yg bisa habis. Lobster adalah SDA yang renewable, yang bisa terus ada & banyak kalau kita jaga!!!!!"
Edhy mengklaim tidak mencampuri apalagi mengintervensi proses pemberian izin bagi pendaftar eksportir benih lobster.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved