Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo menyindir adanya diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia oleh Uni Eropa. Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan delegasi European Union (EU)-ASEAN Business Council di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/11).
Jokowi menegaskan, tak akan tinggal diam atas tindakan negara-negara Eropa tersebut. Menurutnya, diskriminasi terjadi melalui berbagai aturan Uni Eropa yang menyulitkan masuknya salah satu komoditas utama Indonesia tersebut.
"Diskriminasi terhadap CPO Indonesia juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Eropa," kata Jokowi.
Menurutnya, Indonesia bersama para produsen CPO telah berupaya memberikan berbagai data dan penjelasan kepada Uni Eropa. Hanya saja, Uni Eropa bergeming atas upaya Indonesia tersebut.
Baca juga: DPR Minta Sawit Masuk IEU-CEPA
Ia mengaku akanmembawa masalah ini melalui Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA). Saat ini, baik Indonesia maupun Uni Eropa telah membentuk kelompok kerja untuk membahas masalah CPO.
"Saya berharap kelompok kerja itu dapat berkontribusi terhadap penyelesaian masalah CPO," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan komitmennya dalam melawan diskriminasi yang diterapkan terhadap komoditas andalan ekspor Indonesia tersebut.
"Tentunya, Indonesia tidak akan tinggal diam menyikapi diskriminasi ini," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi berharap EU-ASEAN Business Council bisa membantu penyelesaian tersebut. Di samping itu, Jokowi juga menegaskan terbukanya ASEAN bagi investasi dari EU. (OL-4)
Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, menyatakan pihaknya tidak mendukung sikap Uni Eropa yang melarang impor produk minyak kelapa sawit (CPO), termasuk dari Indonesia.
BENTROKAN, penggerebekan, dan pembunuhan salah satu jurnalis, hanya sedikit serpihan kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina selama 2022. Kutukan, kecaman dunia tidak digubris Israel.
“Saya juga meminta agar negara Uni Eropa menghilangkan kebijakan diskriminatif terhadap sawit dan mendukung kebijakan sustainable palm oil Indonesia,"
Mendapati semua tuduhan terbantahkan, UE mengajukan berbagai pertanyaan yang ajaib sehingga tidak mampu dijawab perusahaan biofuel Indonesia.
Sikap proteksionisme seperti yang dilakukan negara-negara Benua Biru adalah salah satu penyebab dunia mengalami pelemahan ekonomi.
Pemerintah juga tengah menyiapkan law firm dalam melawan diskriminasi sawit oleh UE di World Trade Organization (WTO).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved