Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penerimaan pajak hinga September 2019 mengalami penurunan ketimbang periode yang sama 2018. Penurunan penerimaan pajak itu disebabkan oleh pelambatan ekonomi.
Penerimaan pajak yang mengalami kontraksi diakuinya terjadi hampir di semua sektor.
"Setiap sektor mengalami pelemahan. Manufaktur mengalami negatif growth sehingga pendapatan menurun, pembayaran pajak menurun sejak pertengahan tahun ini. Satu-satunya yang menguat adalah transportasi dan perdagangan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di gedung DPR, Jakarta, Senin (4/11).
Baca juga: Peringkat Kebebasan Ekonomi Indonesia Naik
Pertambangan menjadi sektor yang mengalami kontraksi sangat dalam. Hingga September 2019 tercatat kontribusi perpajakannya tumbuh negatif 20,6% atau sebesar Rp43,21 triliun, lebih rendah dari periode sebelumnya yang tumbuh 69,9%.
Sektor industri juga mengalami pertumbuhan negatif yang tumbuh negatif 3,2% atau Rp245,6 triliun. Angka itu lebih rendah ketimbang 2018 di periode yang sama sebesar 11,7%.
Hal serupa juga terjadi di sektor konstruksi, sebab bila dilihat year on year, pertumbuhannya negatif 1,2% atau senilai Rp56,2 triliun. Angka itu lebih rendah ketimbang 2018 sebesar 11,9%.
Sementara penerimaan pajak dari sektor transportasi dan pergudangan hingga September 2019 mencapai Rp36,36 triliun, atau tumbuh sebesar 18,9% secara tahunan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 12,6%.
"Sektor perdagangan meski tumbuh positif namun pertumbuhannya lebih lambat dari periode yang sama tahun 2018, yaitu sebesar 2,8% atau Rp176,2 triliun, dibandingkan 2018 yang mencapai 25,8%," tukas Sri Mulyani.
Sektor jasa keuangan juga tumbuh positif meski lebih rendah dibanding 2018 sebesar 9,5%. Hingga September, dari sektor ini penerimaan negara mencapai Rp120,7 triliun atau sebesar 4,9%.
Ia enambahkan, pemerintah akan terus mengupayakan untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional melalui instrumen APBN untuk mengejar apa yang telah ditargetkan.
"APBN sebagai instrumen dijaga stabilitasnya, kalau APBN tidak sehat, dia tidak mampu sebagai policy fiskal yang efektif. APBN itu bukan tujuan, tapi instrumen untuk mengelola agar pertumbuhan pembangunan bisa dijalankan," tandas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (OL-8)
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memastikan tidak ada rencana dari pemerintah untuk mengutip pajak dari amplop nikah.
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025 yang mengatur tentang pemungutan pajak oleh marketplace tidak akan menyebabkan kenaikan harga di tingkat konsumen.
Indef menilai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025 tidak akan menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen di marketplace.
Pemerintah berupaya memperluas basis pajak dan mengoptimalkan penerimaan negara. Salah satunya membidik pengenaan pajak berbasis media sosial dan data digital di tahun depan.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat rata-rata penerimaan pajak mengalami kenaikan menjadi Rp181,3 triliun per bulan di sepanjang semester I 2025.
WAKIL Ketua Komisi XI DPR, Dolfie Othniel Frederic, melontarkan kritik tajam kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait belum tercapainya anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menterinya dalam rapat terbatas yang digelar di Jakarta, Selasa (22/7) malam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan laporan terkait pertanggungjawaban APBN 2024, outlook fiskal 2025, serta penyusunan RAPBN 2026 kepada Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
Menkeu Sri Mulyani melaporkan terkait outlook fiskal tahun 2025 dengan defisit APBN yang diperkirakan mencapai 2,78% dari produk domestik bruto (PDB).
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta jajarannya di bidang perekonomian untuk memfokuskan belanja negara kepada program-program penting
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved