Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kegembiraannya melihat antusias pelajar setingkat SMA terkait pengetahuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Antusiasme itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti olimpiade APBN 2019 yang diselenggarakan Kementerian Keuangan.
"Tahun lalu belum sampai ribuan, masih ratusan. Saya yakin kalau kita upload lebih banyak di medsos pasti akan lebih banyak yang ikut lombanya," kata Sri Mulyani di gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (1/10).
Diketahui, tahun ini, jumlah peserta olimpiade APBN mencapai 1.446 peserta.
Hal itu, kata Sri Mulyani, menandakan perkembangan pengetahuan siswa SMA soal instrumen keuangan itu.
Baca juga: Perkuat Manufaktur, Kemenperin Kawinkan IKM dan Industri Besar
Selain itu, para peserta juga dinilai sebagai investasi negara dalam menanamkan soal seluk-beluk APBN.
"Penting bagi kita untuk menanamkan pada generasi muda bahwa instrumen APBN adalah uang rakyat, dari mana mereka mendapatkannya, bagaimana membelanjakannya, apa implikasinya, semua dimensinya, ini luar biasa," terangnya.
Pengetahuan siswa SMA terkait APBN, kata Sri Mulyani, berbanding terbalik dengan siswa SMA di akhir 80-an.
Ia menceritakan, dirinya saat SMA dulu belum memahami dan mengetahui instrumen APBN lantaran pemerintah saat itu tidak transparan.
"Waktu itu, APBN bentuk dan transparansinya tidak seperti ini, zaman saya SMA setiap Pak Harto menyampaikan APBN, kita dengar angka demi angka disebutkan, tapi kita tidak punya ide itu angka dari mana dan untuk apa," tuturnya. (OL-2)
Fokus belanja besar pada program makan bergizi gratis (MBG) berisiko menekan stabilitas fiskal dan makroekonomi.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Wihadi Wiyanto menilai anggaran yang ada di dalam RAPBN 2026 sebesar Rp757,8 triliun untuk pendidikan telah sesuai dengan ketentuan UU.
WAKIL Ketua Badan Anggaran DPR Muhidin Mohamad Said menuturkan, pihaknya belum melihat mendetail perihal rancangan anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan janjinya untuk membawa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia menuju kondisi tanpa defisit pada 2007
ANGGOTA Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa menegaskan bahwa pembahasan anggaran pendidikan tidak bisa hanya sebatas pada penyelenggaraan sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved