Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Indonesia Rayu Tiongkok Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Andhika Prasetyo
25/9/2019 10:40
Indonesia Rayu Tiongkok Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

INDONESIA terus merayu Tiongkok untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Pun mengiming-imingi jika Indonesia akan menjadi hub bagi perdagangan internasional dalam beberapa tahun ke depan dengan harapan kemitraan bersama Negeri Tirai Bambu bisa semakin erat.

“Indonesia akan menjadi hub perdagangan yang strategis di Asia Tenggara. Para investor dapat menjadikan Indonesia sebagai hub investasi dan perdagangan. Hal itu akan memudahkan para investor mendapatkan akses ke negara-negara mitra Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melalui keterangan resmi, Rabu (25/9).

Indonesia saat ini memang tengah berupaya merampungkan banyak perjanjian dagang dengan berbagai negara, mulai dari Korea Selatan, Taiwan, Turki hingga negara-negara Afrika seperti Tunisia dan Maroko.

Belum lagi pakta perdagangan kawasan terbesar yang diproyeksikan rampung tahun ini yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Baca juga: Indonesia Terus Buka Akses Pasar Lebih Besar ke Tiongkok

Perjanjian dagang dengan Australia dan EFTA pun telah rampung, hanya tinggal menunggu proses ratifikasi oleh parlemen tiap-tiap negara.

Dengan semua perjanjian dagang tersebut, Enggartiasto optimistis Indonesia akan menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di kawasan Asia yang tentu saja sangat potensial bagi investor-investor asing.

Pernyataan tersebut disampaikan Enggartiasto saat menghadiri Forum Bisnis Infratruktur dan Investasi di Shanghai, Tiongkok, Senin (23/9) lalu.

Ia bertemu dengan para pelaku usaha Negeri Panda untuk memberi informasi terkait kondisi perekonomian di Tanah Air saat ini dan bagaimana peluangnya ke depan.

“Tiongkok merupakan mitra dagang dan investasi utama Indonesia. Kami mendorong pelaku bisnis untuk lebih mengenal satu sama lain," tandasnya.

Total perdagangan Indonesia-Tiongkok periode Januari-Juli 2019 tercatat sebesar US$39,69 miliar. Dari jumlah tersebut, Indonesia membukukan nilai ekspor sebesar US$14,78 miliar dan impor mencapai US$24,9 miliar.

Dengan demikian, Indonesia mengalami defisit sebesar US$10,1 miliar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya