Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Tiongkok dan Rusia Lirik Kalimantan

(Ant/E-1)
24/9/2019 06:15
 Tiongkok dan Rusia Lirik Kalimantan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah)berbincang dengan Direktur Utama Tsingshan Industry Group Xiang Guangda(ANTARA/M. Irfan Ilmie)

MENTERI Perdagangan Enggartiasto mengatakan Tiong-kok dan Rusia berminat melakukan investasi di wilayah ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam forum bisnis yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Beijing di Shanghai, kemarin, Enggartiasto mengatakan sudah banyak juga perusahaan Tiongkok yang bertanya dan menghubungi langsung Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Perindustrian.

"Perusahaan-perusahaan tersebut masuk sesuai kepentingan masing-masing di bidang apa. Infrastruktur mereka sudah cukup kuat. Demikian pula dengan telekomunikasi, pelabuhan, listrik, banyak sekali yang bisa di-kerjakan," ujarnya.

Sebelumnya dalam pertemuan bilateral di Bangkok, Thailand, Mendag Enggartiasto mendapatkan pernyataan pemerintah Rusia yang ingin berinvestasi di Kalimantan.

"Mereka juga akan membuat jalan kereta dari Kalteng ke Kalsel," kata dia.

Selain di bidang infrastruktur, kedua negara itu juga tertarik berinvestasi di bidang industri dan pariwisata.

"Di Kaltim ada Derawan. Kalau dulu orang mengatakan jauh, nanti akan dekat dengan ibu kota. Mereka akan mempersiapkan segala fasilitas infrastruktur, hotel, restoran, dan resor," ujarnya.

Dalam forum bisnis di Shanghai, Mendag didampingi Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun dan Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Deny Wachyudi Kurnia bertemu dengan Direktur Utama Tsingshan Industry Grup Xiang Guangda.

"Dia sudah lama beroperasi di Morowali dengan investasi yang besar sekali dan akan segera ekspansi terus nikelnya. Dia menyerap tenaga kerja kita 30 ribu orang atau lebih besar daripada jumlah penduduk di di Morowali, sedangkan tenaga kerja dari Tiongkok sangat sedikit. Nikel yang mereka olah bisa jadi bahan baku stainless steel, konstruksi, dan baterai," kata Enggar. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya