Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Tarik Investasi dengan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi

Andhika Prasetyo
05/9/2019 19:00
Tarik Investasi dengan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita(MI/Susanto)

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan upaya menarik investasi tidak hanya dapat dilakukan dengan memperbaiki regulasi di dalam negeri.

Melaksanakan perjanjian kerja sama ekonomi dengan berbagai negara juga bisa menjadi kunci memuluskan masuknya aliran penanaman modal.

Pasalnya, di dalam beberapa perjanjian, isu-isu perdagangan seperti pembebasan tarif bukan satu-satunya hal yang dituangkan. Kemudahan investasi juga diatur di dalam kesepakatan-kesepakatan itu sehingga bisa menjadi magnet untuk mendatangkan para pelaku usaha dari luar negeri.

Salah satu contohnya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement yang memuat kemudahan investasi di bidang pendidikan dan kesehatan bagi para pelaku usaha 'Negeri Kangguru'.

IA CEPA kini tengah dalam tahap ratifikasi di tingkat parlemen kedua negara. Proses tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini sehingga bisa efektif diterapkan pada 2020.

"Kita tidak mungkin bisa memenangi kompetisi investasi bila kita tertutup dan tidak punya banyak perjanjian. Negara-negara tetangga sudah punya banyak perjanjian," ujar Enggartiasto kepada Media Indonesia, Kamis (5/9).

Baca juga: Jokowi Minta Invetarisasi Regulasi Penghambat Investasi

Vietnam dan Malaysia adalah contoh dua negara ASEAN yang telah bekerja keras sejak lama dalam hal perjanjian kerja sama ekonomi. Maka dari itu banyak relokasi-relokasi pabrik dari Tiongkok yang akhirnya berujung di dua negara tersebut.

"Tanpa bermaksud membandingkan, Vietnam dan Malaysia itu sudah jauh lebih maju karena mereka punya banyak perjanjian ekonomi. Relokasi industri akhirnya lebih banyak ke sana," tuturnya.

Selain memberikan tawaran-tawaran investasi yang menarik secara langsung, perjanjian kerja sama juga selalu berisikan insentif perdagangan berupa penurunan atau bahkan pembebasan tarif untuk begitu banyak produk.

Dengan tarif bea masuk yang minim, tentu penjualan ke negara mitra akan lebih besar. Secara tidak langsung, itu akan menarik minat investor untuk mengembangkan pabrik di sektor-sektor yang mendapatkan pembebasan tarif itu karena memberikan peluang keuntungan yang sangat besar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya