Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
HARAPAN agar pertumbuhan ekonomi meningkat pada dua triwulan terakhir tahun ini bertumpu pada kinerja sektor investasi dan ekspor.
Hal itu karena pertumbuhan dari sektor konsumsi rumah tangga dan pemerintah yang selama ini menjadi penopang sudah berada di kapasitas optimalnya sehingga ruang untuk meningkatan pertumbuhan berada di area investasi dan ekspor.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, karena berkaitan dengan kondisi global, kinerja ekspor kita masih jauh dari harapan.
Namun, dari sisi investasi, ia berharap setelah adanya siklus politik (pemilu) pada triwulan II, pada triwulan III 2019 akan mulai meningkat.
“Beberapa indikator sebenarnya menunjukkan investasi akan peak up seperti kemarin PMA kita pada kuartal II sudah tumbuh 9%,” ujar Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Dari sisi sektor keuangan, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu masih mengecek baik pertumbuhan kredit maupun belanja modal berbagai perusahaan.
Ia menyebutkan bahwa menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), dua sektor yang kuat pertumbuhannya ialah konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,17% dan setelah itu belanja pemerintah itu konsisten dengan belanja APBN.
“Di semester kedua, kami harapkan indikator investasi dan ekspor yang akan peak up,” tandasnya.
Sebelumnya BPS mencatat perekonomian Indonesia masih ditopang komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencakup lebih dari separuh produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yakni sebesar 55,79%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka kontribusi terhadap PDB tersebut lebih tinggi daripada di kuartal II 2018 yang sebesar 55,23%.
“Kita tahu kuartal II 2019 ada momen bulan puasa, libur sekolah, pencairan gaji dan tunjangan, pe milu, banyak peristiwa terjadi sehingga konsumsi rumah tangga masih tumbuh positif 5,17% dengan dibarengi inflasi yang terkendali,” kata Suhariyanto
Adapun indikator lain yang mendukung kuatnya konsumsi rumah tangga ialah penjualan eceran yang tumbuh menguat ketimbang di triwulan II 2018. Penguatan tersebut terjadi antara lain pada penjualan sandang, dan perlengkapan rumah tangga serta barang lainnya.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal memprediksi konsumsi rumah tangga di semester II bakal sedikit melambat. Hal itu karena pengeluaran masyarakat sudah dimaksimalkan di semester I 2019.
“Jadi akan ada sedikit perlambatan di Q3 dan Q4,” kata Faisal kepada Media Indonesia.
Sementara itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengtakan pemerintah terus melakukan perundingan untuk memperlancar arus barang.
Di lain pihak, Bank Indonesia (BI) memandang kinerja perekonomian Indonesia triwulan II 2019 tetap positif di tengah perlambatan ekonomi dunia. Ke depan, upaya mendorong permintaan domestik, termasuk investasi, perlu ditingkatkan untuk memitigasi dampak negatif perlambatan ekonomi dunia. (Pra/Aiw/E-1)
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Kanwil Bea Cukai Jateng DIY beri fasilitas kawasan berikat ke PT Long Well untuk dorong ekspor, investasi Rp690 M, dan serapan 16.700 tenaga kerja.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Jadi, sebutnya, kegiatan ini sangat penting agar ke depan perumusan kebijakan di daerah secara umum terkait ekonomi, terutama terkait inflasi dapat dilakukan akurat.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved