Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Peningkatan Ekspor Ke Tiongkok Tekan Defisit

Media Indonesia
19/7/2019 11:15
Peningkatan Ekspor Ke Tiongkok Tekan Defisit
Petugas berdiri di dekat sejumlah kontainer berisi hasil pertanian yang akan diekspor.(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

PENGAMAT ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menilai upaya pendekatan pemerintah untuk mendorong ekspor nasional ke Tiongkok dapat mengatasi persoalan neraca perdagangan yang masih mengalami defisit.

Heri dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, kemarin, mengatakan upaya pendekatan ini harus dilakukan karena potensi pasar Tiongkok saat ini sangat besar dan Indonesia masih mempunyai produk maupun komoditas ekspor unggulan.

"Jadi, yang namanya berdagang atau bekerja sama itu, dalam hal ini, kita konteksnya bersaing. Jadi produknya yang bersaing," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Heri menambahkan, sebagai upaya untuk memulai, pemerintah dapat segera mengidentifikasi produk atau komoditas unggulan dari Indonesia yang bisa dioptimalkan produksinya untuk meningkatkan nilai ekspor nasional.

Optimalisasi produksi tersebut dapat menekan nilai defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok yang telah meningkat hingga mencapai US$18,4 miliar pada 2018, dari realisasi pada 2017 yang sebesar US$12,68 miliar.

Untuk periode Januari-Juni 2019, ekspor Indonesia ke Tiongkok juga terpantau turun dari periode sama tahun lalu, yakni dari sebelumnya sebesar US$11,13 miliar menjadi US$10,34 miliar, dengan nilai impor Indonesia dari Tiongkok justru meningkat dari US$35,76 miliar menjadi US$45,53 miliar.

"Artinya, dengan perang dagang, Tiongkok bisa mencari pasar alternatif selain ke Amerika Serikat. Mereka bisa ke Indonesia, India, dan negara lainnya," ujar Heri.

Dengan kondisi tersebut, Heri menyarankan pemerintah untuk lebih cermat menangkap peluang perdagangan, terutama budi daya sejumlah komoditas pertanian yang kerap dianggap sepele oleh penduduk Indonesia. Yang pasti, dengan jumlah penduduk mencapai 20% dari populasi dunia, pasar ekspor ke Tiongkok masih dangat terbuka lebar.

Saat ini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sedang melakukan kunjungan dagang ke Tiongkok untuk mendorong ekspor nasional, terutama dari produk-produk unggulan seperti masih sawit mentah (CPO), buah-buahan, dan sarang burung walet. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya